<p>Menara BNI Pejompongan, Jakarta Pusat. / BNI.co.id</p>
Perbankan

Bank BNI (BBNI) Bangga Danai Anak Usaha BREN Akuisisi PLTB Sidrap

  • Bank BNI (BBNI) terus berkomitmen dalam mendukung transisi energi hijau dengan mendanai akuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap oleh anak usaha PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

Perbankan

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau Bank BNI terus berkomitmen dalam mendukung transisi energi hijau dengan mendanai akuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap oleh PT Barito Wind Energy, anak usaha PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).  

Corporate Secretary Bank BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, pendanaan akuisisi PLTB Sidrap merupakan langkah strategis BBNI untuk  memperkuat portofolio pembiayaan di sektor energi hijau. Ini sekaligus membuktikan komitmen perseroan dalam mendukung Environment, Social and Governance (ESG). 

Okki menambahkan PLTB Sidrap memiliki potensi untuk menghasilkan energi listrik yang bersih dan berkelanjutan, serta membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Sebab, PLTB Sidrap di Sulawesi Selatan ini memiliki kapasitas 75 Megawatt (MW) yang menjadikannya PLTB terbesar di Indonesia. 

Baca Juga: IHSG Sesi I Terguncang, BMRI dan BBNI jadi Saham Bank Jumbo Terboncos

"BNI sebagai bank yang fokus dalam pembiayaan ramah lingkungan tentu bersemangat turut serta dalam proyek yang akan memajukan solusi energi berkelanjutan di Indonesia. Ini bukti komitmen bersama kami tentang energi terbarukan dan BNI sangat antusias terlibat dalam akuisisi PLTB Sidrap ini," kata Okki dalam keterangan tertulis pada Kamis, 2 Mei 2024. 

Dia menegaskan, BBNI berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan dan membangun sumber-sumber energi yang menjadi modal strategis dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.

Baca Juga: Laba OCBC (NISP) Kuartal I-2024 Tembus Rp1,17 Triliun

"BNI berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan energi hijau di Indonesia sebagai bagian dari kontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional," tandasnya.

Sebagaimana diketahui Bank BNI telah menandatangani Facility Agreement sebesar US$ 110 juta dengan PT Barito Wind Energy, anak usaha PT Barito Renewables Energy Tbk (Barito Renewables) yang terdiri dari Tranche A US$ 70 juta untuk pembiayaan akuisisi dan Tranche B US$ 40 juta untuk General Corporate Purposes.

Bank BNI juga mendukung langkah strategis PT Barito Wind Energy untuk melakukan akuisisi 99,99% saham PT UPC Sidrap Bayu Energi (Sidrap) dari UPC Renewables Asia Pacific Holdings Pte. Ltd., ACEN Renewables International Pte. Ltd., UPC Renewables Asia III Limited, Sidrap (HK) Limited, dan Sunedison Sidrap B.V.

Baca Juga: Laba Bersih Pertamina Geothermal (PGEO) Kuartal I-2024 Tembus Rp754 Miliar

Bagian integral dari akuisisi ini adalah PT UPC Operation and Maintenance Indonesia (OMI), yang merupakan komponen penting dalam mendukung kegiatan operasional Sidrap. Penandatanganan Facilitiy Agreement tersebut dilakukan langsung oleh SVP Corporate Banking-2 Ditya Maharhani.

Kredit Hijau BBNI Tumbuh

Asal tahu saja, BBNI mencatat kredit hijau tumbuh dengan rata-rata 23% setiap tahun (CAGR) dengan nilai Rp67,4 triliun pada kuartal I-2024, dibandingkan akhir Desember 2020 sebesar Rp29,5 triliun.

Direktur Risk Management BBNI David Pirzada mengatakan penyaluran kredit hijau tersebut memiliki porsi 14,2% dari keseluruhan wholesale loan, sementara pada Desember 2020 porsinya baru sebesar 7,8%.

"Salah satu bentuk penyaluran kredit hijau tersebut adalah pembiayaan akuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap di Sulawesi Selatan dengan kapasitas 75 Megawatt Peak (MwP) senilai Rp1,6 triliun," ujarnya dalam paparan publik pada 29 April 2024, kemarin. 

David menyatakan bahwa sebagai bank milik negara yang menjadi pendorong utama dalam mewujudkan Keuangan Berkelanjutan di Indonesia, BBNI tetap berkomitmen untuk menginternalisasi prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan. 

Menurutnya, keberlanjutan telah menjadi inti dari bisnis BBNI. Salah satu langkah yang diambil adalah menetapkan target Net Zero Emission (NZE) untuk aktivitas operasional BNI pada tahun 2028 dan untuk pembiayaan pada tahun 2060.