<p>Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury bersama manajemen BTN. / Facebook @www.btn.co.id</p>
Industri

Bank BTN Siap Jadi Mitra Utama Pengelola BP Tapera

  • JAKARTA – Emiten pelat merah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) akhirnya buka suara terkait kabar akan menjadi pengelola dana Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera). Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) spesialis kredit perumahan ini memastikan kesiapannya menjadi mitra utama BP Tapera. Meski begitu, Bank BTN menyerahkan sepenuhnya kewenangan penunjukkan mitra utama […]

Industri
Issa Almawadi

Issa Almawadi

Author

JAKARTA – Emiten pelat merah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) akhirnya buka suara terkait kabar akan menjadi pengelola dana Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).

Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) spesialis kredit perumahan ini memastikan kesiapannya menjadi mitra utama BP Tapera. Meski begitu, Bank BTN menyerahkan sepenuhnya kewenangan penunjukkan mitra utama tersebut kepada pemerintah dan BP Tapera.

“Apabila Bank BTN ditunjuk sebagai pengelola dana BP Tapera, kami siap menjadi mitra utama untuk mengakselerasi kepemilikan hunian yang terjangkau bagi masyarakat,” tulis surat Bank BTN kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu, 10 Juni 2020.

Surat tertanda dua Kepala Departemen Divisi Sekretaris Perusahaan Bank BTN Suwani dan Dodiek Agoeng S tersebut menambahkan, Bank BTN punya kesamaan visi dengan BP Tapera yakni menyalurkan pembiayaan untuk kepemilikan rumah.

Peraturan Presiden (PP) Tapera sendiri, kata Bank BTN, menjadi payung hukum bagi BP Tapera sehingga dapat memberikan kepastian operasional bagi BP Tapera dalam mengakselerasi kepemilikan hunian yang terjangkau bagi masyarakat.

Di sisi lain, Bank BTN pun menampik kabar akan meluncurkan proyek percontohan perumahan bagi pekerja dengan nilai Rp2 triliun. “Perseroan belum dapat menjelaskan hal tersebut karena masih dalam tahap pembahasan dengan stakeholder,” imbuh Bank BTN.

Masih berkaitan dengan BP Tapera, Bank BTN juga dikabarkan bisa meraup pendapatan hingga Rp1,2 triliun dengan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) 3,4% tahun ini. Namun manajemen Bank BTN menjelaskan, perubahan target pendapatan dan NIM tersebut masih dalam tahap pembahasan secara internal.

Tidak hanya itu, Bank BTN juga masih melakukan pembahasan secara internal terkait target pertumbuhan kredit yang dikabarkan dalam kisaran 4%-5% year-on-year (yoy). Termasuk kabar rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang bisa mendekati level 19%.

Yang jelas, Bank BTN fokus mengakselerasi kinerja dalam menjalankan proses bisnisnya dengan merujuk pada ketentuan regulator yang berlaku dan mengedepankan prinsip-prinsip perbankan yang sehat.

Memang, saham BBTN sempat meroket akibat disahkannnya PP Tapera ini. Dalam dua hari perdagangan, 2-3 Juni 2020, saham BBTN sudah melambung 32,89%.

Pada perdagangan hari ini, Rabu, 10 Juni 2020, pukul 14.39 WIB, saham BBTN berada pada level Rp1.090 per lembar. Saham BBTN anjlok 6,84% sebesar 80 poin dengan pergerakan harga Rp1.090-Rp1.200 per lembar. Kapitalisasi pasar saham BBTN mencapai Rp11,8 triliun. (SKO)