<p>Tampak karyawan sedang melayani nasabah di Kantor Pusat Bank Bukopin di Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta, Jumat, 3 Juni 2020. Pemegang saham terbesar kedua PT Bank Bukopin Tbk. , KB Kookmin Bank berencana menjadi pemegang saham mayoritas dengan membidik 51% saham perseroan. Untuk bisa mengenggam 51 persen saham, Kookmin Bank akan meningkatkan porsi dari 22 persen ke 26 persen dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) V Bank Bukopin tahun ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional & Dunia

Bank Bukopin Bukukan Rugi Bersih Rp1,06 Triliun pada Q3-2020

  • JAKARTA – PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) membukukan rugi bersih Rp1,06 triliun pada kuartal III-2020. Pada periode yang sama tahun lalu, laba perseroan yang dihasilkan sebesar Rp150,5 miliar. Selain itu, pendapatan Bank Bukopin juga menurun menjadi Rp4,1 triliun per kuartal III-2020. Pendapatan ini turun cukup dalam sebesar 26,7% year-on-year (yoy), dibandingkan dengan Rp5,6 triliun per […]

Nasional & Dunia
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) membukukan rugi bersih Rp1,06 triliun pada kuartal III-2020. Pada periode yang sama tahun lalu, laba perseroan yang dihasilkan sebesar Rp150,5 miliar.

Selain itu, pendapatan Bank Bukopin juga menurun menjadi Rp4,1 triliun per kuartal III-2020. Pendapatan ini turun cukup dalam sebesar 26,7% year-on-year (yoy), dibandingkan dengan Rp5,6 triliun per kuartal III-2019.

Adapun penyaluran kredit yang disalurkan hingga kuartal III tahun ini sebesar Rp60 triliun, melambat 10,4% dibandingkan akhir 2019 sebesar Rp67 triliun.

Begitu pula dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), periode ini perseroan membukukan sebesar Rp50,8 triliun. Jumlah tersebut tercatat minus 37% dibandingkan akhir 2019 sebesar Rp80,8 triliun.

Selain itu, total aset Bank Bukopin juga turun 19,8% dari Rp100,2 triliun per kuartal III-2019 menjadi Rp80,3 triliun per kuartal III-2020.

KB Kookmin Bank Perkuat Modal

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantono mengatakan terus berupaya melakukan perbaikan bisnis. Upaya ini didukung penuh oleh KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali perseroan.

Menurutnya, keberadaan KB Kookmin Bank berdampak positif pada permodalan dan perbaikan bisnis Bank Bukopin.

“Per 30 September 2020, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Bukopin meningkat jadi 16,34 persen,” ujarnya dalam konferensi daring, beberapa waktu lalu.

Selain itu, total ekuitas juga naik 17,27% seiring dengan modal yang bertambah sebesar Rp3,9 triliun. Dana segar tersebut didapatkan lewat Penawaran Umum Terbatas (PUT) V pada Juli 2020 dan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada 2 September 2020.

Di sisi lain, Rivan mengaku bahwa pandemi COVID-19 telah berdampak bagi nasabah. Hingga kuartal III-2020, proses restrukturisasi kredit yang diberikan Bank Bukopin mencapai Rp24,5 triliun.

Ia percaya, kehadiran bank asal Korea Selatan ini dipercaya dapat memperkuat pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Korea Financial Services Commision (FSC).

“Seluruh pencapaian ini turut meningkatkan kepercayaan investor, nasabah, dan publik,” katanya.

Rivan mengungkapkan, pihaknya akan mempelajari kesuksesan KB Kookmin Bank dalam menghadapi krisis ekonomi. Hal ini menambah optimisme untuk melanjutkan proses tranformasi di tengah pandemi.

Perkuat Fundamental Bisnis

Ji Kyu Jang selaku Chief Strategic Officer Bank Bukopin, juga mengungkapkan, perusahaan menyiapkan strategi untuk memperkuat fundamental bisnis.

Untuk bidang pemasaran, ujarnya, kehadiran KB Kookmin Bank akan mendorong penguatan basis nasabah hingga ke komunitas Korea.

Ji menuturkan, saat ini terdapat kurang lebih 2.000 perusahaan dan 30.000 warga Korea Selatan di Indonesia yang berpotensi menjadi nasabah. “Ini telah dialami KB Kookmin Bank pada dua dekade lalu,” kata dia.

Dalam lima tahun ke depan, lanjutnya, Bank Bukopin memiliki sejumlah target. Pertama, melakukan diversifikasi portofolio di segmen retail dan UMKM. Selain itu perusahaan juga akan menjalin mitra internasional pada transaksi perdagangan. Kedua, perbaikan internal sebagai pertumbuhan yang berkelanjutan. Ketiga, rebranding untuk memperkuat kolaborasi Bank Bukopin dan KB Kookmin Bank.

Keempat, meningkatkan kekuatan melalui jaringan KB Kookmin Bank, dan terakhir membangun kembali fundamental bisnis yang lebih kuat.

Pada 2025, ia menargetkan Bank Bukopin dapat menjadi 10 bank teratas dengan return on equity (ROE) 10% dan kapitalisasi pasar Rp30 triliun.