<p>Manajemen Bank Bukopin. / Bukopin.co.id</p>
Industri

Bank Bukopin Milik Konglomerat Erwin Aksa Raup Laba Rp216,32 Miliar

  • Emiten perbankan milik konglomerat Erwin Aksa dari Bosowa Corporindo, PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP) meraup laba bersih Rp216,32 miliar pada 2019, naik 14% dari tahun sebelumnya Rp189,59 miliar.

Industri

wahyudatun nisa

Emiten perbankan milik konglomerat Erwin Aksa dari Bosowa Corporindo, PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP) meraup laba bersih Rp216,32 miliar pada 2019, naik 14% dari tahun sebelumnya Rp189,59 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu, 15 April 2020, menyebutkan perusahaan yang memiliki kode saham BBKP itu memperoleh pendapatan bunga dan syariah terkoreksi tipis 2,7% year-on-year (yoy).

Pendapatan bunga dan syariah Bukopin mencapai Rp7,76 triliun pada 2019. Perolehan itu turun tipis dari tahun sebelumnya Rp7,98 triliun. Sebaliknya, beban bunga dan syariah justru meningkat 6,8% yoy menjadi Rp5,7 triliun dari Rp5,38 triliun.

Akhirnya, pendapatan bunga bersih yang diraup Bukopin mencapai Rp2,01 triliun sepanjang 2019. Perolehan pendapatan bunga bersih itu merosot 22,3% dari periode sebelumnya yakni sebesar Rp2,59 triliun.

Kendati demikian, pertumbuhan laba bersih perusahaan didukung oleh peningkatan sejumlah pos-pos pendapatan lainnya. Di antaranya Bank Bukopin berhasil meraup keuntungan dari transaksi spot dan derivative mencapai Rp32,25 miliar.

Akun pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar Rp162,68 miliar juga turut berkontribusi terhadap peningkatan laba bersih itu.

Perusahaan yang didirikan pada 1970 itu, juga mengalami kenaikan pada akun komisi/provisi/fee dan administrasi hingga 20,6% atau sebesar Rp412,28 miliar. Sementara, pada periode sebelumnya hanya mencapai Rp341,85 miliar.

Dari sisi beban, beban operasional selain bunga bersih menurun 21,7% dari Rp2,44 triliun pada 2018 menjadi Rp1,91 triliun. Hal ini ikut mendorong terjadinya pertumbuhan laba bersih perusahaan. Penyesuaian pajak tahun sebelumnya senilai Rp120 miliar juga mendorong laba perseroan.

Adapun, nilai aset perusahaan naik tipis 4,8% yakni sebesar Rp100,26 triliun. Pada tahun buku sebelumnya, aset Bukopin sebesar Rp95,64 triliun.

Pencapaian ini mendukung pertumbuhan nilai laba bersih per saham menjadi Rp19 dari sebelumnya Rp16.

Total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bukopin mencapai Rp80,81 triliun, naik 6,1% dari periode tahun sebelumnya Rp70,14 triliun. Penyaluran fungsi intermediasi yang berhasil dilakukan Bukopin mencapai Rp67,83 triliun, naik 5,3% dari kredit periode 2018 senilai Rp64,36 triliun.

Saham Bukopin digenggam oleh PT Bosowa Corporindo (23,34%), Kookmin Bank Co. Ltd., (22%), Negara Republik Indonesia (8,88%), Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (5,26%), dan masyarakat (40,34%) per 31 Desember 2019.

Erwin Aksa adalah anak dari konglomerat pemilik perusahaan semen Bosowa, Aksa Mahmud. Keluarga Aksa memiliki bisnis semen, diler mobil, logsitik, transportasi, keuangan, properti, hingga energi dan infrastruktur.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 15 April 2020, saham BBKP ditutup merosot 2,5% sebesar 3 poin ke level Rp117 per lembar. Kapitalisasi pasar saham BBKP mencapai Rp1,36 triliun dengan imbal hasil negatif 62,01% dalam setahun terakhir.

Rombak Direksi

Sementara itu, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Bukopin yang digelar pada Kamis, 20 Februari 2020, memutuskan perombakan jajaran direksi perseroan.

Rapat yang digelar di Kantor Pusat Bank Bukopin Jakarta ini dipimpin oleh Komisaris Utama Independen, Mustafa Abubakar, dan hanya membahas satu agenda yaitu persetujuan perubahan susunan pengurus perseroan.

Dalam Agenda tersebut perseroan meminta persetujuan kepada para pemegang saham untuk menerima pengunduran diri Muhammad Rachmat Kaimuddin selaku Direktur Perseroan terhitung efektif sejak tanggal 6 Januari 2020.

Melalui RUPSLB tersebut, rapat juga mengesahkan penunjukan Geger Nuryaman Maulana sebagai Direktur Perseroan. Calon Direktur Perseroan tersebut diusulkan oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki khususnya di dunia perbankan dan finansial.

Geger Nuryaman Maulana yang disahkan menjadi salah satu Direktur Perseroan sebelumnya menjabat sebagai Managing Director/CFO di PT BNI Sekuritas, President Director/CEO di PT BNI Life Insurance dan berbagai jabatan di PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. (BBNI) sejak tahun 1987.

Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan keputusan rapat pada hari ini berlaku efektif setelah lulus dalam uji kepatutan dan kelayakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Perubahan pengurus ini diharapkan dapat memperkuat kinerja Perseroan dan menjawab berbagai tantangan yang akan dihadapi Bank Bukopin ke depan,” ujarnya dalam keterangan resmi. (SKO)

Berikut susunan manajemen Bank Bukopin terbaru:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama Independen: Mustafa Abubakar
Komisaris: Muhammad Subhan Aksa
Komisaris: Susiwijono
Komisaris: Deddy SA Kodir
Komisaris: Chang Su Choi
Komisaris Independen: Karya Budiana
Komisaris Independen: Ahmad Fuad
Komisaris Independen: Moch. Hadi Santoso

Direksi
Direktur Utama: Eko Rachmansyah Gindo
Direktur: Adhi Brahmantya
Direktur: Heri Purwanto
Direktur: Hari Wurianto
Direktur: Lalu Azhari
Direktur: Geger Nuryaman Maulana
Direktur: Jong-Hwan Han