Mata uang Yuan China
Nasional & Dunia

Bank China Ramai-Ramai Jual Dolar untuk Hadang Perlambatan Yuan

  • Sejumlah bank besar di China serentak melakukan aksi jual dolar di pasar valuta asing
Nasional & Dunia
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

BEIJING- Sejumlah bank besar di China serentak melakukan aksi jual dolar di pasar valuta asing Selasa, 27 Juni 2023. Mengutip sumber anonim yang kredibel, hal tersebut dilakukan sebagai upaya memperlambat pelemahan Yuan yang terjadi baru-baru ini.

Mengutip Reuters, penjualan dolar dilakukan setelah Yuan melemah menuju level 7,25 per dolar AS. Menurut sumber tersebut, angka ini merupakan ambang kunci yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai indikasi melemahnya mata uang.

Sebagaimana diketahui, Nilai yuan mencapai titik terbawah yakni 7,3280 per dolar AS pada November. Sedangkan pada saat  krisis keuangan global 2008, yuan lepas berada di angka 7,3746.

Saat menjual dolar, bank negara biasanya bertindak atas nama bank sentral negara di pasar valuta asing. Namun mereka juga dapat berdagang atas nama mereka sendiri atau klien mereka.

Penetapan Nilai Harian Lebih Kuat

Untuk mngantisipas kejatuhan Yian sekaligus menggandakan pertahannya terhadap dolar, People's Bank of China (PBOC) menetapkan tingkat penetapan harian yuan lebih kuat dari ekspektasi pasar untuk hari kedua berturut-turut. Hal ini memacu otoritas spekulasi menjadi kurang toleran terhadap kelemahan mata uang.

Beberapa pedagang mata uang juga mengatakan mereka mendapati bank-bank negara menjual dolarsejak Senin lalu saat menjelang penutupan domestik dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk menopang harga yuan lantaran kurs dapat menentukan tingkat panduan resmi hari berikutnya.

Merujuk pada perdagangan beli atau jual di pasar forward untuk mengakuisisi AS, catatan UBS dolar yang dibutuhkan bank-bank besar untuk penjualan dalam transaksi spot untuk mempertahankan yuan.

"Meja (perdagangan) melihat penjualan yang kuat di swap lintas tenor dalam perdagangan pra-pasar. Ini  kemungkinan mensterilkan intervensi spot dalam beberapa sesi terakhir," tulis UBS .

Isu Pemulihan Ekonomi jadi Biang Kerok

Melemahnya Yuan didorong oleh isu goyahnya emulihan ekonomi China pasca-pandemi. Selain itu, analis juga mengatakan adanya perbedaan hasil yang melebar dengan Amerika Serikat .

Hal ini berkaitan dengan upaya Federal Reserve terus menaikkan suku bunga. Hingga sekarang, Yuan telah merosot lebih dari 4% terhadap dolar sepanjang tahun ini.