Bank Daerah Mulai Kebut Penyaluran Kredit PEN
JAKARTA – Penempatan dana pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mulai dikebut penyalurannya oleh sejumlah bank daerah. Saat ini, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) telah menyalurkan kredit senilai Rp605,9 miliar dari dana yang ditempatkan sebesar Rp2 triliun pada 14 Agustus 2020. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, kredit terebut […]
Industri
JAKARTA – Penempatan dana pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mulai dikebut penyalurannya oleh sejumlah bank daerah.
Saat ini, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) telah menyalurkan kredit senilai Rp605,9 miliar dari dana yang ditempatkan sebesar Rp2 triliun pada 14 Agustus 2020.
Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, kredit terebut akan disalurkan sesuai dengan arahan pemerintah, yakni dileverage minimum dua kali lipat.
“Sejak dua minggu dari tanggal penempatan, penyaluran kredit sudah mencapai Rp605,9 miliar atau setara 15,1% dari target penyaluran kredit Rp4 triliun,” ungkapnya di Jawa Timur, Senin, 31 Agustus 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Selain itu, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah juga mendapat penempatan dana Rp2 triliun dari pemerintah. Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya mengatakan, hingga 27 Agustus 2020, perseroan telah menyalurkan kredit senilai Rp588,4 miliar kepada 4.444 debitur.
Penyaluran kredit sebagian besar diberikan kepada segmen konsumer yang menjadi andalan perseroan dalam berekspansi. Di samping itu, segmen kredit pegawai ASN dan segmen produktif Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga menjadi target Bank Jateng.
Sejauh ini, katanya, rincian penyaluran kredit, yakni segmen konsumer sebesar Rp362,5 miliar kepada 3.136 debitur, segmen KUR senilai Rp123,2 miliar kepada 940 debitur, segmen korporasi Rp28,6 miliar kepada 44 debitur, dan Rp73 miliar kepada 324 debitur usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) non KUR.