<p>Ilustrasi utang luar negeri Indonesia. / Pixabay</p>
Industri

Bank dan Multifinance Paling Rajin Utang Kala Pandemi 2020, Tembus Rp41,97 Triliun

  • PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat penerbitan obligasi maupun sukuk sepanjang 2020 didominasi oleh emiten sektor jasa keuangan. Nilainya mencapai Rp41,97 triliun atau 43,11% dari total penerbitan surat korporasi dalam negeri.

Industri

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat penerbitan obligasi maupun sukuk sepanjang 2020 didominasi oleh emiten sektor jasa keuangan. Nilainya mencapai Rp41,97 triliun atau 43,11% dari total penerbitan surat korporasi dalam negeri.

Sisanya sebanyak Rp44,97 triliun atau 56,89% surat utang berasal dari berbagai sektor lainnya. Sehingga, tahun lalu total penerbitan emisi surat utang perusahaan tercatat senilai Rp86,96 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa perusahaan sektor lain juga memiliki kesempatan yang sama dalam menerbitkan surat utang melalui BEI. Yang terpenting, katanya, perseroan mampu meyakinkan para investor di pasar modal.

“Sektor lain juga memiliki peluang yang sama sepanjang memang dapat menunjukkan kepada investor, kemampuan membayar yang memadai selain imbal hasil yang menarik,” kata dia di Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021.

Meskipun masih mendominasi, sambung Nyoman, namun jumlah ini menurun dibandingkan dengan penerbitan surat utang korporasi pada tahun-tahun sebelumnya.

Menurut dia, hal tersebut tidak terlepas dari pertumbuhan kredit yang relatif rendah. Sehingga sejumlah bank mengalami peningkatan likuditas dan permodalan yang masih mencukupi.

“Selama tahun 2020, nilai penerbitan surat utang perusahaan perbankan, baru tercatat sekitar Rp7,88 triliun, berkurang dibanding nilai penerbitan sepanjang 2019 yang mencapai Rp24,28 triliun,” ujarnya.

Tak berbeda dengan industri perbankan, industri multifinance atau pembiayaan juga mengalami penurunan tingkat emisi obligasi. Dalam periode yang sama, nilai penerbitan obligasi perusahaan multifinance hanya Rp14,01 triliun.

Sebagai informasi tambahan, total emisi obligasi dan sukuk baru yang telah dicatatkan sepanjang tahun 2021 telah mencapai Rp5,11 triliun.

Dengan begitu, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI saat ini berjumlah 473 emisi dari 130 emiten dengan nilai nominal outstanding Rp427,09 triliun dan US$47,5 juta. (SKO)