ilustrasi Bank DBS
Fintech

Bank DBS Gandeng Fintech Adapundi Salurkan Kredit

  • Willy Lawy, Head of Ecosystem Lending Bank DBS Indonesia, menyatakan bahwa pada tahun 2024, Bank DBS Indonesia terus memperluas kerja sama yang mendukung keuangan digital.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

 JAKARTA - PT Bank DBS Indonesia telah menjalin kerja sama loan channeling dengan penyelenggara fintech peer-to-peer (P2P) lending, PT Info Tekno Siaga (Adapundi). Kolaborasi ini diarahkan untuk mendorong intermediasi perbankan melalui pemanfaatan teknologi digital.

Willy Lawy, Head of Ecosystem Lending Bank DBS Indonesia, menyatakan bahwa pada tahun 2024, Bank DBS Indonesia terus memperluas kerja sama yang mendukung keuangan digital.

Kemitraan dengan Adapundi dikatakan Willy sebagai langkah strategis untuk menghadirkan produk perbankan yang inovatif dan bertanggung jawab, dengan tujuan mengakselerasi inklusi finansial di Indonesia, baik untuk masyarakat umum maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Inisiatif ini selaras dengan pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia yang pertama, yakni Responsible Banking, guna mewujudkan visi kami untuk menjadi Best Bank for a Better World," ujar Willy dikutip dari keterangan resmi, Jumat, 16 Februari 2024.

Sementara itu, Direktur Adapundi, Achmad Indrawan, menjelaskan bahwa kesepakatan dengan Bank DBS Indonesia merupakan bagian dari realisasi rencana jangka panjang Adapundi. Pihaknya berharap bahwa kerja sama ini dapat membuka akses layanan keuangan untuk masyarakat yang lebih luas.

Achmad mengatakan, dengan strategi dan langkah yang sudah dicanangkan di awal tahun ini dan kerja sama yang sudah terjalin dengan Bank DBS Indonesia, pihaknya optimis dapat terus memperluas jangkauan pendanaan hingga ke pelosok negeri sehingga semakin banyak masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas ini.

Ia menambahkan, kedua belah pihak sepakat bahwa inklusi keuangan perlu didorong, mengingat Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 menunjukkan indeks inklusi keuangan berada di level 85,10%. 

Sementara itu, pada tahun 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan target indeks inklusi keuangan di Indonesia meningkat menjadi 90%, sesuai arahan presiden.

Dengan melibatkan Adapundi dan Bank DBS Indonesia dalam kerja sama ini, keduanya berkolaborasi untuk memberikan akses kepada nasabah terhadap fasilitas kredit sesuai dengan porsi pendanaan, syarat, dan kondisi yang berlaku. 

Adapundi juga menyambut positif terhadap aturan terbaru dari OJK terkait pengenaan bunga pinjaman yang diturunkan dari 0,4% per hari menjadi 0,3% per hari. 

Meskipun diakui sebagai tantangan, kebijakan tersebut diyakini dapat menciptakan peluang memperluas cakupan pasar layanan dan menghasilkan solusi finansial yang lebih inklusif.

Dalam menghadapi dinamika pasar, Bank DBS Indonesia dan Adapundi menyatakan komitmennya untuk terus bekerja sama dalam menyediakan layanan keuangan yang inovatif dan bertanggung jawab dengan harapan bahwa kerja sama ini akan memberikan dampak positif dalam mendukung inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.