<p>Emiten pertambangan batu bara milik konglomerat Sudwikatmono PT Indika Energy Tbk (INDY) saat RUPST 2018 / Foto: Dok. Indika Energy</p>
Korporasi

Bank DBS Indonesia Kucurkan Kredit Rp769,15 Miliar ke Anak Usaha Indika Energy (INDY)

  • Bank DBS Indonesia mengucurkan fasilitas kredit dan jaminan koorporasi untuk dua entitas anak usaha Indika Energy, yakni PT Kariangau Gapura Terminal Energi dan PT Interport Mandiri Utama.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (INDY) menandatangani fasilitas kredit dengan PT Bank DBS Indonesia atau Bank DBS Indonesia sebesar US$50 juta atau setara Rp769.15 miliar (asumsi kurs Rp15.300 per dolar AS).

Melalui laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dijelaskan bahwa Bank DBS Indonesia mengucurkan fasilitas kredit dan jaminan koorporasi untuk dua entitas anak usaha Indika Energy, yakni PT Kariangau Gapura Terminal Energi dan PT Interport Mandiri Utama.

Pertama, Bank DBS Indonesia mengucurkan fasilitas kredit lunak untuk anak usaha Indika Energy, yakni PT Kariangau Gapura Terminal Energi (KGTE) sebesar US$50 juta dengan jangka waktu selama 3 tahun 6 bulan.

Corporate Secretary Indika Energy Adi Pramono mengatakan bahwa kredit lunak dari Bank DBS Indonesia untuk memenuhi kas anak usaha perseroan yaitu KGTE. Pinjaman tersebut dibalut dengan jangka waktu 6 bulan sejak teken perjanjian.

”Fasilitas tersebut akan digunakan oleh KGTE untuk pembayaran atas fasilitas term loan sindikasi yang ada,” kata Ady dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Senin 25 September 2023.

Di saat yang bersamaan, Indika Energy melalui anak usaha PT Interport Mandiri Utama (IMU) juga menekan perjanjian jaminan korporasi dengan Bank DBS Indonesia. 

“Perjanjian jaminan korporasi itu, merupakan jaminan atas perjanjian pinjaman tersebut. Perjanjian jaminan korporasi itu, masuk transaksi afiliasi menurut POJK42/2022 Pasal 6 ayat (1) butir b. 3,” tulis keterangan dilaman keterbukaan informasi BEI. 

Sebagai informasi IMU dan KGTE adalah anak usaha perseroan dengan kepemilikan saham 100 persen secara tidak langsung. 

Sehingga data dan fakta itu, tidak berdampak negatif terhadap perseroan. Baik dari sisi kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan sebagai perusahaan terbuka. 

”Transaksi tersebut tidak berdampak material, namun akan meningkatkan likuiditas keuangan perseroan,” papar Ady.

Profil Interport Mandiri Utama (IMU)

Sebagai anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Indika Energy, IMU menggabungkan keahlian dan pengalaman anak perusahaannya untuk menyediakan solusi logistik terintegrasi untuk bisnis di berbagai industri. 

IMU menawarkan solusi logistik yang andal, efektif, dan hemat biaya kepada klien dari berbagai industri, termasuk energi dan industri. Hal ini didukung oleh jaringan fasilitas dan infrastruktur canggih yang terintegrasi

IMU telah bertindak sebagai mitra logistik tepercaya bagi ratusan klien industri terbesar di seluruh Indonesia dalam setiap langkah mulai dari konsultasi, perencanaan, hingga pelaksanaan.

Profil Kariangau Gapura Terminal Energi (KTGE)

Kariangau Gapura Terminal Energi atau KGTE adalah anak perusahaan tidak langsung yang sepenuhnya dimiliki oleh Indika Energy, dan bergerak di bidang penyimpanan bahan bakar terminal. Pada 12 April 2018, Kariangau menandatangani perjanjian layanan fasilitas penyimpanan dengan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (ExxonMobil).

Berdasarkan ketentuan perjanjian tersebut, KGTE akan membangun, memiliki, dan mengoperasikan terminal untuk menyimpan dan mengirimkan produk bahan bakar dan layanan terkait di Kalimantan Timur dengan kapasitas penyimpanan 96 juta liter, untuk penggunaan eksklusif ExxonMobil. 

Kontrak tersebut berlaku selama 20 tahun, dengan opsi perpanjangan 10 tahun dan perkiraan biaya proyek sebesar US$115 juta. Pada November 2020, terminal penyimpanan bahan bakar telah beroperasi secara komersial.