<p>Petugas PLN Area Bulungan Distribusi Jakarta Raya melakukan penyambungan penambahan daya pelanggan 1300 VA menjadi 2200 VA di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional & Dunia

Bank Dunia: Dalam 5 Tahun, Kemudahan Akses Listrik RI Melesat dari Peringkat 75 ke 33

  • Bank Dunia merilis data terbaru peringkat kemudahan akses listrik negara-negara di dunia. Hasilnya, Indonesia berhasil naik ke peringkat 33 pada 2020 dari sebelumnya berada di posisi 75 pada 2015.

Nasional & Dunia
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Bank Dunia merilis data terbaru peringkat kemudahan akses listrik negara-negara di dunia. Hasilnya, Indonesia berhasil naik ke peringkat 33 pada 2020 dari sebelumnya berada di posisi 75 pada 2015.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi optimistis investasi di Indonesia akan semakin meningkat menyusul kenaikan peringkat kemudahan akses listrik atau getting electricity yang cukup signifikan dalam lima tahun terakhir.

“Ini jadi salah satu indikator dalam memperbaiki iklim berbisnis di Indonesia,” kata dia dalam siaran pers, Minggu, 15 November 2020.

Menurut Agung, naiknya peringkat getting electricity ini berkat upaya memastikan pasokan listrik yang andal dan terjangkau. Selain itu juga hasil dari mendorong inovasi serta memastikan layanan konsumen.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Bob Saril menegaskan ketersediaan pasokan tak lepas dari pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh PLN.

Upaya Tingkatkan Elektrifikasi

Di sisi pembangkit, hingga September 2020, kapasitasnya telah mencapai 63,3 Gigawatt (GW), meningkat sekitar 7,8 GW sejak tahun 2015 yang ketika itu baru mencapai 55,52 GW.

“Dengan adanya penambahan infrastruktur ini tentu membuat ketersediaan pasokan listrik dan keandalannya meningkat. Listrik tak hanya tersedia di Jawa dan pusat kota, tetapi di seluruh Indonesia, sampai ke pelosok desa,” tutur Bob.

PLN juga melakukan pembangunan gardu induk (GI) dan jaringan transmisi. Untuk GI, pada tahun 2015 terdapat 1.499 buah dengan total kapasitas sebesar 92 ribu Mega Volt Ampere (MVA).

Jumlah tersebut meningkat menjadi 2.161 buah pada September 2020 dengan total kapasitas mencapai 146 ribu MVA. Terdapat penambahan 662 buah dengan total kapasitas meningkat sekitar 54 ribu MVA.

Sementara di sisi jaringan transmisi, pada 2015 panjang jaringan transmisi baru mencapai 41 ribu kilometer sirkuit (kms) meningkat menjadi 60 ribu kms. Terdapat penambahan panjang jaringan transmisi hampir 19 ribu kms.

Di sisi layanan, penyambungan baru atau tambah daya dengan Sertifikat Laik Operasi (SLO) kini bisa dilakukan satu pintu. Sebelumnya, dilakukan secara terpisah karena yang mengeluarkan SLO adalah Lembaga Inspeksi Teknik Tenaga Listrik.

Melalui semangat transformasi, dalam waktu dekat, PLN juga akan meluncurkan New PLN Mobile, aplikasi layanan terintegrasi bagi pelanggan dari PLN.

Sebagai informasi, pemerintah terus mengejar target rasio elektrifikasi sebesar 100% pada akhir tahun 2020. Saat ini masih terdapat sekitar 400 desa di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) yang belum berlistrik.

Sementara itu, rasio elektrifikasi nasional mencapai 99,09% pada semester I-2020. (SKO)