<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Bank First Citizens di AS Akuisisi SVB, Rupiah Berpotensi Menguat

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 28 Maret 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 48 poin di posisi Rp15.115 per-dolar AS.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpotensi menguat pada perdagangan hari ini setelah First Citizens BancShares, Inc. di Amerika Serikat (AS) mengumumkan akuisisinya terhadap Silicon Valley Bank (SVB).

Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 28 Maret 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 48 poin di posisi Rp15.115 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Senin, 27 Maret 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 10 poin di level Rp15.163 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, rencana akuisisi SVB oleh First Citizen berpotensi untuk meredam kekhawatiran pasar akan krisis perbankan di AS yang mulai merembet ke Eropa.

Pagi ini, indeks-indeks saham Asia yang dikatakan Ariston dapat menjadi salah satu indikator tren aset berisiko pun bergerak positif pada pagi ini.

"Ini bisa menjadi sinyal bahwa pasar mulai kembali nyaman masuk ke aset berisiko," ujar Ariston kepada TrenAsia, Selasa, 28 Maret 2023.

Untuk diketahui, First Citizens BancShares, Inc., bank regional di AS, mengumumkan pada kemarin, 27 Maret 2023, bahwa anak perusahaannya First Citizens Bank & Trust Company mengadakan perjanjian dengan Federal Deposit Insurance Coprporation (FDIC) untuk membeli semua pinjaman dan menanggung semua simpanan pelanggan dari SVB.

First Citizens Bank akan menerima aset SVB senilai US$110 miliar atau setara dengan Rp1,66 kuadriliun dalam asumsi kurs Rp15.163 per-dolar AS, simpanan sebesar US$56 miliar (Rp849,12 triliun), dan pinjaman sebesar US$72 miliar (Rp1,09 kuadriliun).

Walaupun akuisisi ini bisa menjadi sinyal positif untuk aset berisiko, namun Ariston menyebutkan pula bahwa pelaku pasar masih menyoroti perkembangan krisis perbankan yang sedang menyelimuti iklim pasar keuangan saat ini. Bila terjadi permasalahan baru, pelaku pasar bisa menghindari lagi aset-aset yang berisiko.

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, Selasa, 28 Maret 2023, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.100 per-dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp15.180 per-dolar AS.