<p>Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. / Facebook @BankIndonesiaOfficial</p>
Industri

Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di Level 3,5%

  • JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%. BI juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan ini sejalan dengan upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dari meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%. BI juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan ini sejalan dengan upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dari meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah prakiraan inflasi yang tetap rendah.

“Kami lebih mengoptimalkan kebijakan makroprudensial akomodatif, akselerasi pendalaman pasar uang, dukungan kebijakan internasional, serta digitalisasi sistem pembayaran,” katanya dalam konferensi pers virtual hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis, 18 Maret 2021.

Sejalan dengan itu, BI juga memperkuat kebijakan nilai tukar rupiah melalui triple intervention, memperluas penggunaan instrumen Sukuk Bank Indonesia (SukBI) pada tenor 1 minggu sampai dengan 12 bulan.

“Kebijakan ini dalam rangka memperkuat operasi moneter syariah mulai berlaku 16 April 2021.”

Tak ketinggalan BI memperkuat kebijakan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM/RIM Syariah) dengan memasukkan wesel ekspor sebagai komponen pembiayaan.

Serta memberlakukan secara bertahap ketentuan disinsentif berupa Giro RIM/RIMS, untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan ekspor.

Selanjutnya, memfasilitasi penyelenggaraan promosi perdagangan dan investasi serta sosialisasi penggunaan Local Currency Settlement (LCS) bekerjasama dengan instansi terkait.

Sebagai informasi, pada Maret dan April 2021 akan diselenggarakan promosi investasi dan perdagangan di Singapura, Malaysia, Jepang, Amerika Serikat, Australia, Tiongkok, dan Perancis, serta kegiatan sosialisasi penggunaan LCS di Jepang dan Malaysia;

Selanjutnya, membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) untuk mempercepat pelaksanaan Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP).