<p>Mitra Driver Gojek menunggu customer di dekat logo Bank Jago di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Korporasi

Bank Jago Tegaskan Belum Ada Keputusan Stock Split

  • PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengonfirmasi berita yang tengah ramai diperbincangkan mengenai potensi perseroan melakukan aksi stock split.

Korporasi
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengonfirmasi berita yang tengah ramai diperbincangkan mengenai potensi perseroan melakukan aksi stock split.

“Sampai saat ini perseroan belum membuat keputusan terkait dengan pelaksanaan stock split,” ungkap Corporate Secretary Bank Jago Tjit Siat Fun dalam keterangan resmi yang dikutip TrenAsia.com, Sabtu, 24 April 2021.

Ia juga menegaskan, tidak terdapat Informasi material dan dapat mempengaruhi harga efek perseroan yang belum diungkapkan kepada publik.

Sebagai informasi, stock split sendiri merupakan pemecahan nilai saham. Tujuannya untuk meningkatkan jumlah saham yang beredar dan menurunkan harga per lembar saham agar menjadi lebih murah. Dengan demikian, transaksi saham diharapkan menjadi ramai kembali.

Sekedar informasi, ARTO pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia pada 12 Januari 2016. Kala itu, ARTO menebar saham penawaran sebanyak 241.250.000 lembar dengan harga perdana yang ditawarkan sebesar Rp132.

Dari transaksi perdana itu, ARTO meraup dana senilai Rp31,84 miliar. Hingga pada akhir tahun lalu, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia) menambah kepemilikan saham sebanyak 1,96 miliar lembar di Bank Jago.

Transaksi itu dilakukan melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa (GoPay) dengan nilai Rp1.150 per lembar atau total Rp2,25 triliun. Dengan adanya transaksi ini, Gojek kini memiliki total 2,4 miliar saham Bank Jago.

Persentase genggaman saham Gojek pun bertambah jadi 22,16% dari seluruh saham beredar. Sebelumnya, porsi kepemilikan saham Gojek di ARTO hanya 449,14 juta lembar atau 4,14%.