Gedung Bank Jateng
Perbankan

Bank Jateng Resmi Jadi Kustodian Pasar Modal untuk Perkuat Investasi di Jawa Tengah

  • Khusus untuk wilayah Jawa Tengah, jumlah investor telah mencapai 1,54 juta, menjadikannya sebagai daerah dengan jumlah investor terbesar keempat di Indonesia.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Hari ini, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) resmi menjalin kerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng)  di Main Hall, Bursa Efek Indonesia. 

Kerja sama ini menjadi langkah strategis bagi nasabah Bank Jateng untuk lebih mudah berinvestasi di pasar modal, serta mendukung upaya KSEI dalam memperluas layanan dengan menambah jumlah pemegang rekening.

Prosesi Peresmian

Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan secara resmi oleh Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, dan Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasuri, dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng, Ony Suharsono. 

Prosesi ini juga disaksikan oleh jajaran direksi PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia. Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Utama Dana Pensiun Bank Jateng, Adi Cahyono, beserta tamu undangan lainnya yang merupakan perwakilan dari sektor perbankan dan manajer investasi. 

Dengan kerja sama ini, Bank Jateng resmi menjadi bank kustodian ke-26 yang memegang rekening KSEI, serta menjadi bank daerah ketiga yang mendapatkan status tersebut.

Jawa Tengah Jadi Provinsi dengan Investor Terbanyak ke-4

Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, mengungkapkan, bergabungnya Bank Jateng sebagai pemegang rekening KSEI diharapkan dapat memperkuat layanan yang tersedia bagi investor pasar modal Indonesia, terutama di wilayah Jawa Tengah. 

“Kami harap Bank Jateng dapat turut memperkuat infrastruktur pasar modal kita, memberikan layanan yang lebih komprehensif, dan menjaga integritas aset para investor,” ujar Samsul melalui pengumuman resmi, Jumat, 14 Juni 2024.

Samsul juga berharap bahwa Bank Jateng dapat membantu meningkatkan jumlah investor di Indonesia yang saat ini semakin membutuhkan layanan investasi yang mudah dan cepat. 

Berdasarkan data yang tercatat di KSEI hingga Mei 2024, jumlah investor pasar modal telah mencapai 12,94 juta, dengan rincian 12,17 juta investor reksa dana, 5,72 juta saham dan surat berharga lainnya, serta 1,08 juta investor surat berharga negara (SBN). 

Khusus untuk wilayah Jawa Tengah, jumlah investor telah mencapai 1,54 juta, menjadikannya sebagai daerah dengan jumlah investor terbesar keempat di Indonesia.

Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasuri, dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng, Ony Suharsono, menyatakan, kerja sama antara KSEI dan Bank Jateng merupakan bentuk partisipasi aktif Perseroan dalam pengembangan pasar modal di Indonesia melalui layanan jasa kustodian yang fokus pada kemudahan bagi investor. 

“Kemudahan tersebut antara lain, yaitu dapat menikmati manfaat investasi secara optimal, dengan menghadirkan layanan kustodian yang lengkap cepat, tepat, dan akurat, serta didukung oleh SDM, infrastruktur, dan sistem kustodian yang berkualitas,” kata Ony.

Transaksi yang Dijalankan

Untuk diketahui, Bank Jateng telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Bank Kustodian pada tanggal 2 April 2024. 

Sebagai bank kustodian, Bank Jateng akan menjalankan transaksi efek yang mencakup saham, obligasi, dan unit penyertaan kontrak investasi kolektif (reksa dana). Selain itu, perseroan juga akan melayani pembukaan rekening efek kustodian hingga penyimpanan efek.

Bank Jateng melihat prospek bisnis bank kustodian masih akan tumbuh positif seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi di instrumen investasi seperti reksa dana dan surat berharga.

Kolaborasi antara KSEI dan Bank Jateng ini diharapkan dapat mewujudkan visi bersama untuk membangun pasar modal Indonesia yang lebih maju dan kompetitif.