<p>Ilustrasi Gedung PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim / Dok. Bank Jatim</p>
Industri

Bank Jatim Bidik Salurkan KUR 2021 Tembus Rp1 Triliun

  • PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim siap menyalurkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp1 triliun pada 2021.

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

SURABAYA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim siap menyalurkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp1 triliun pada 2021.

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan penyaluran KUR itu dilakukan sebagai upaya mendorong ekonomi setempat untuk bangkit di masa normal baru.

“Dana KUR Rp1 triliun untuk tahun depan. Kami sudah presentasikan berapa untuk UKM atau sektor lain. Dan ini sedang kami rumuskan,” kata dia dalam Public Expose di Surabaya, dilansir Antara, Kamis, 17 Desember 2020.

Ia mengatakan penyaluran dana KUR oleh Bank Jatim adalah untuk kali pertama dilakukan. Pembagiannya akan fokus pada sektor perdagangan kecil, serta pertanian yang tidak terdampak COVID-19. Komposisi pembagian pada sektor mikro, retail dan kecil.

“Kami harapkan efektif di triwulan II-2021, sebab saat ini masih proses di keuangan,” kata Busrul.

Busrul mengatakan secara umum kinerja keuangan Bank Jatim per November 2020 menunjukkan performa bagus. Kinerja emiten bersandi saham BJTM itu tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan itu terlihat dari kinerja keuangan, seperti aset Bank Jatim tercatat Rp87,02 triliun atau tumbuh 15,01% yoy. Kemduain, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 17,92% yoy yaitu sebesar Rp73,96 triliun.

“Kami bersyukur, meski tengah pandemi seperti ini, Bank Jatim tetap mampu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp41,13 triliun atau tumbuh 7,29 persen,” katanya.

UMKM Tertinggi

Dari total penyaluran kredit, sektor UMKM menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar Rp6,62 triliun atau tumbuh 11,28% yoy. Diikuti dengan pertumbuhan kredit korporasi yaitu sebesar Rp10,30 triliun atau tumbuh 8,59%.

“Pandemi yang melanda belahan dunia tahun ini menjadi salah satu tantangan terberat yang dihadapi setiap elemen masyarakat, pemerintah, pelaku usaha, tidak terkecuali industri perbankan. Namun demikian, pertumbuhan di atas menegaskan bahwa situasi COVID-19 tidak menjadi kendala yang signifikan bagi kami,” katanya.

Busrul juga bersyukur, bahwa Bank Jatim telah dipercaya pemerintah untuk menjadi salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang menerima dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Kepercayaan tersebut merupakan peluang dan salah satu instrumen kami yang harus dimaksimalkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mendorong pemulihan ekonomi di Jawa Timur khususnya di tengah pandemi saat ini,” katanya. (SKO)