Amankan Likuiditas, Bank Mandiri Bakal Terbitkan Green Bond Rp4,22 Triliun
JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bakal menerbitkan surat utang dalam bentuk obligasi berbasis lingkungan (green bond) senilai US$300 juta atau Rp4,22 triliun (kurs Rp14.077 per dolar AS) pada 2021. Namun, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi belum merinci kapan persisnya green bond ini akan diterbitkan. Ia menyampaikan, penerbitan ini dilakukan karena perseroan masih […]
Industri
JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bakal menerbitkan surat utang dalam bentuk obligasi berbasis lingkungan (green bond) senilai US$300 juta atau Rp4,22 triliun (kurs Rp14.077 per dolar AS) pada 2021.
Namun, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi belum merinci kapan persisnya green bond ini akan diterbitkan.
Ia menyampaikan, penerbitan ini dilakukan karena perseroan masih memiliki slot penerbitan global bond sebesar US$750 juta.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Nilai tersebut merupakan sisa kuota izin penerbitan global bond yang dimiliki perseroan sebesar US$2miliar. Sementara realisasi hingga kini baru sebesar US$1,25 miliar.
“Tahun ini kami siapkan nilainya US$300 juta dari total yang masih tersisa US$750 juta,” kata Darmawan dalam Paparan Kinerja Bank Mandiri Kuartal IV 2020, Kamis, 28 Januari 2021.
Selain menerbitkan obligasi berdenominasi dolar AS, bank pelat merah ini juga masih memiliki kuota penerbitan utang dalam rupiah sebesar Rp19 triliun hingga Mei 2022. Akan tetapi, penerbitan utang rupiah masih mempertimbangkan kondisi likuiditas rupiah serta pasar.
“Terkait dengan pemanfaatan likuiditas, memang saat ini kondisi likuiditas sangat cukup untuk mendukung rencana bisnis Bank Mandiri di 2021 bahkan mungkin di 2022,” tambahnya.
Darmawan juga menjelaskan, perseroan masih menunda aksi korporasi anorganik tahun ini, seperti misalnya pembelian saham ataupun akuisisi perusahaan.
Pasalnya, bank berlogo pita kuning ini akan fokus pada konsolidasi grup serta dukungan pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Sebagai bentuk penyaluran PEN, Bank Mandiri hingga 31 Desember telah merestrukturisasi kredit senilai Rp123,4 triliun kepada 543.758 debitur.
Jumlah tersebut 16,2% dari total portofolio penyaluran kredit perseroan tahun lalu sebesar Rp892,8 triliun.