Bank Mandiri (BMRI): Indonesia Butuh Rp4,396 Triliun Untuk Capai NZE di 2060
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) telah mengkalkulasi kebutuhan biaya Indonesia untuk merealisasikan net zero emission (NZE) pada 2060 dan nationally determined contribution (NDC) atau target pengurangan emisi pada 2030 menyentuh angka US$281 miliar atau sama dengan Rp4,396 triliun.
Nasional
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) telah mengkalkulasi kebutuhan biaya Indonesia untuk merealisasikan net zero emission (NZE) pada 2060 dan nationally determined contribution (NDC) atau target pengurangan emisi pada 2030 menyentuh angka US$281 miliar atau sama dengan Rp4.396 triliun (kurs Rp15.647 perdolar AS).
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, jika dihitung setiap tahunnya, maka kebutuhan dana untuk mengurangi emisi gas rumah kaca itu sama dengan Rp266,3 triliun, dengan porsi dari keuangan negara hanya Rp37,9 triliun.
"Jelas ada celah yang besar di dalam pendanaannya. Namun, di sisi lain, hal ini menawarkan kesempatan yang besar, terutama untuk masuknya sektor swasta," kata Darmawan dalam acara Mandiri Sustainability Forum 2022 yang diselenggarakan secara daring, Rabu, 2 November 2022.
- Ditopang E-Commerce, Ekonomi Digital Indonesia Bernilai Rp1.200,8 Triliun Pada 2022
- 10 Lagunya Berhasil di Peringkat Atas, Taylor Swift Cetak Sejarah Pecahkan Rekor Billboard
- Depak Kelurga Riady dari 10 Besar Orang Terkaya Indonesia, Ini Bisnis Tanoko Brothers
Darmawan juga menegaskan, bahwa perseroan akan berkontribusi aktif untuk mendukung besarnya pembiayaan tersebut.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan dari total kebutuhan dana US$281 miliar, BMRI telah menargetkan kontribusi sampai dengan 23%.
BMRI juga akan selalu konsisten untuk mengembangkan ekosistem pembiayaan berkelanjutan dari hulu ke hilir, terutama sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 51/2017.
Sebagai informasi, sampai dengan kuartal III-2022 BMRI telah menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan atau sustainable sector sebesar Rp221,1 triliun atau 24% dari total kredit perseroan.
Lalu, BMRI juga telah menyalurkan kredit kepada sektor hijau sebesar Rp101 triliun atau jumalh itu setara dengan 11,1% dari total penyaluran kredit BMRI pada kuartal III 2022.