<p>Petugas edukator mendampingi nasabah mengganti kartu debit ATM dengan chip menggunakan Customer Service Machine (CSM) di kantor cabang Bank Mandiri Edu-Branch, Pondok Indah Mall 1, Jakarta, Kamis, 18 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Perbankan

Bank Mandiri (BMRI) Ungkap Sektor Penopang Pertumbuhan Kredit di 2023

  • Segmen wholesale sukses mendorong penyaluran kredit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk hingga September 2023.
Perbankan
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - Segmen wholesale sukses mendorong penyaluran kredit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) hingga September 2023. Asal tahu saja segmen tersebut menjadi core business perseroan dalam mendukung pertumbuhan ekosistem di bisnis turunan segmen retail banking.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri, Ahmad Siddik Badruddin pada acara Public Expose yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia pada Senin, 27 November 2023.  

Ahmad mengungkapkan bahwa tren pertumbuhan tersebut akan dipertahankan hingga akhir 2023 dan 2024. “Dalam melakukan ekspansi kredit, kami memiliki tools berupa Loan Portfolio Guideline atau LPG untuk mengidentifikasi sektor-sektor prospektif dengan risiko yang rendah," paparnya dikutip pada Selasa, 28 November 2023.

Di samping itu, Bank Mandiri juga mengimplementasikan kriteria penerimaan industri dalam proses pemilihan calon debitur untuk memastikan bahwa pemain yang berhasil berasal dari setiap sektor industri. 

Selain itu, kata dia, bank secara proaktif mengelola paparan kreditnya untuk memastikan bahwa sesuai dengan batas sektoral yang telah ditetapkan dalam batas industri yang berlaku. "Dengan tumbuh sesuai desain pada LPG, maka Bank Mandiri dapat melakukan ekspansi kredit dengan dapat menjaga kualitas kredit yang membaik ke depannya," ujar dia

Ia menamabhkan, dalam mengembangkan pemberian kredit, Bank Mandiri akan selalu menjalankan prinsip perbankan yang hati-hati dan prudensial dengan mengalokasikan pertumbuhan kreditnya ke sektor-sektor yang dianggap prospektif, sejalan dengan Laporan Perkembangan Perekonomian dan Keuangan yang diperbarui setiap kuartal.Top of Form

"Beberapa industri sektor yang tergolong prospektif dan menjadi salah satu sumber pertumbuhan bagi kami adalah sektor pemerintahan, sektor industri makanan dan minuman, sektor industri telekomunikasi, sektor energi dan air, sektor jasa keuangan serta sektor industri pengolahan terkait program hilirisasi minerba," tuturnya.

Soal Dividen Jumbo 2024

Pada kesempatan yang sama,  Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan BMRI diperkirakan masih akan menjadi perbankan maupun perusahaan plat merah yang akan membagikaan pembayaran dividen jumbo terhadap para investor pada 2024 mendatang.

Menurut Sigit, dalam konteks penetapan dividen sendiri, BMRI akan terus mempertimbangkan tingkat permodalan yang sehat dan optimal sebagai upaya mendukung pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.

“Selama 4 tahun terakhir, BMRI membagian dividen payout ratio sebesar 60%, kami secara internal telah melakukan sensitivity analyst, di mana BMRI mempertahankan rasio dividen di level itu dengan menjaga permodalan yang optimal pertumbuhan bisnis,” jelas Sigit. 

Sigit mencotohkan bahwa pada tahun buku 2022 lalu, BMRI membagikan dividen tunai sebesar Rp24,7 triliun atau 60% dari laba bersih periode tersebut. Mengacu data tersebut, maka para investor mampu mengenggam keuntungan Rp523,34 per saham. 

Di samping itu, pada tahun buku 2022 juga, dividen yield yang dibayarkan perseroan mencapai 5,3%, dan capital gain dari saham BMRI mencapai 41,3%. Artinya, total shareholder return BMRI mencapai 46,6% selama tahun 2022.

“Di masa mendatang, kami berkomitmen untuk menjaga konsistensi dalam Bank Mandiri Grup guna meningkatkan nilai inti bagi para pemegang saham,” tuturnya. 

Kinerja Bank Mandiri

Diberitakan sebelumnya, sepanjang kuartal III-2023 Bank Mandiri berhasil meraup laba bersih Rp39,1 triliun. Laba bersih tersebut mengalami kenaikan 27,4% secara tahunan (year on year (yoy). 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan dari sisi intermediasi, perseroan telah menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp1.315,92 triliun pada September 2023. Nominal tersebut juga tumbuh 12,71 yoy dibandingkan periode sama tahun lalu, Rp1.167,51 triliun. 

“Dalam mendorong pertumbuhan bisnis, Bank Mandiri terus berfokus dalam peningkatan pelayanan dengan memberikan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah. Terutama dengan mendorong sektor yang prospektif di setiap wilayah,” ujarnya pada 30 Oktober 2023 lalu. 

Sementara itu, dari total aset konsolidasi Bank Mandiri juga mampu menembus Rp2.007 triliun per September 2023. Angka tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 9,11% secara tahunan dibandingkan tahun lalu. 

Di sisi lain, total dana pihak ketiga (DPK) secara kolektif  Bank Mandiri tumbuh positif 6,6% yoy dari Rp1.361,3 triliun pada September 2022 menjadi Rp1.451,7 triliun di akhir September 2023.

Asal tahu saja, pertumbuhan DPK Bank Mandiri itu mayoritas ditopang oleh total dana murah yang mampu mencapai angka Rp1.070 triliun. Alhasil, nominal tersebut mengalami kenaikan 12,8% secara tahunan.