Bank Mandiri Catat 149,9 Juta Transaksi dari Mandiri Bill Collection
JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat transaksi Mandiri Bill Collection mencapai 149,9 juta transaksi per September 2020. “Jumlah ini meningkat 40,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ungkap Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam keterangan tertulis yang diterima TrenAsia.com, Kamis, 10 Desember 2020. Menurutnya, banyaknya penggunaan fitur tersebut didukung oleh cakupan […]
Industri
JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat transaksi Mandiri Bill Collection mencapai 149,9 juta transaksi per September 2020.
“Jumlah ini meningkat 40,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ungkap Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam keterangan tertulis yang diterima TrenAsia.com, Kamis, 10 Desember 2020.
Menurutnya, banyaknya penggunaan fitur tersebut didukung oleh cakupan segmen corporate, government & financial institution, commercial serta small medium enterprise (SME). Perusahaan penerbit tagihan (biller), lanjutnya, dapat mempercepat rekonsiliasi serta memperluas akses pembayaran tagihan kepada para client.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Diketahui, Mandiri Bill Collectionsendiri merupakan fitur identifikasi dana berbasis nomor unik atau virtual account yang penggunaannya dapat ditentukan sendiri oleh perusahaan.
Dalam hal ini, kata Darmawan, penanganan cash inflow yang akurat akan menentukan bagaimana suatu perusahaan akan bertindak. Menurutnya, ini termasuk strategi efektif dan efisien dalam pengalokasian modal kerja, pemenuhan kewajiban, serta penempatan investasi.
Selain itu, Bank Mandiri juga menyediakan fitur Mandiri Autodebet yang dianggap dapat digunakan untuk mengelola likuiditas secara optimal dan sesuai dengan target bisnis.
“Kepastian pelaku usaha dapat terjamin. Sebab, pemindahan dana dari rekening pembayar ke rekening biller sesuai dengan tagihan dan jangka waktu yang disepakati,” tambahnya.
Mandiri Autodebet utamanya berguna untuk sektor asuransi, koperasi dan perusahaan leasing yang membutuhkan kepastian dan ketepatan waktu penerimaan dana. Hal ini didasari oleh kualitas pengelolaan keuangan yang ditentukan dari cash in dan cash out pembayaran.
Kedua layanan tersebut, ujar Darmawan, dapat diakses dan dikelola para pelaku usaha melalui portal Mandiri Cash Management (MCM) maupun akses API terintegrasi.
“Prinsip customer focus selalu diterapkan Bank Mandiri melalui layanan digital yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan,” kata dia.