<p>Nasabah melakukan transaksi di counter kantor cabang Bank Mandiri, Plaza Mandiri, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Bank Mandiri Catat Penyaluran KUR Tembus Rp24,2 Triliun per Semester I-2022

  • Penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR Bank Mandiri telah mencapai 60,5% dari target tahun ini.

Industri

Laila Ramdhini

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) telah menyalurkan kredit usaha mikro (KUR) senilai Rp24,2 triliun kepada lebih dari 227.000 debitur di seluruh Indonesia hingga semester I-2022.

Realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri per Juli 2022 ini naik sekitar 7,53% jika dibandingkan dengan Juli 2021 sebesar Rp 22,51 triliun.

SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso penyaluran KUR ini telah mencapai 60,51% dari target KUR Bank Mandiri sepanjang 2022.

Adapun, di tahun ini, Bank Mandiri mendapatkan plafon KUR sebesar Rp 40 triliun, meningkat dibandingkan dengan plafon tahun 2021 sebesar Rp 35 triliun. 

"Sejalan dengan aspirasi pemerintah dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), hal ini juga menjadi komitmen Bank Mandiri dalam program pemulihan ekonomi nasional," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa, 23 Agustus 2022.

Lebih lanjut, bila dirinci, mayoritas penyaluran KUR Bank Mandiri sebanyak 59,5% telah dialokasikan ke sektor produksi atau sebesar Rp 14,4 triliun. Sedangkan untuk sektor non produksi, lanjut Josephus, telah mencapai Rp9,8 triliun. 

Secara sektor usaha, realisasi penyaluran KUR tersebut terserap antara lain ke sektor pertanian sebesar 29,15%, sektor jasa produksi 20,04%, sektor industri pengolahan 8,29%, dan sektor perikanan 1,99%.

Josephus menjelaskan, penyaluran KUR turut menjadi mesin penggerak pertumbuhan kredit UMKM Bank Mandiri, tercermin dari pertumbuhan kedit UMKM di semester I-2022 sebesar 12,57%.

Melihat tren yang terus membaik, pihaknya optimis penyaluran kredit UMKM memiliki prospek pertumbuhan hingga akhir tahun dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. 

"KUR Bank Mandiri di tahun 2022 akan tetap difokuskan pada sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah, baik pertanian, perikanan, industri pengolahan, maupun jasa-jasa produksi yang didukung sinergi dari seluruh segmen bisnis, kordinasi yang kuat di seluruh jaringan, serta kerjasama strategis dengan perusahaan finansial maupun e-commerce," ujar Josephus.