Bank Mandiri Catat Transaksi Ekspor dan Impor Nasabah US$72 Miliar per November 2020

JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat transaksi ekspor dan impor nasabah sebesar US$72 miliar per November 2020. Nilai tersebut naik 8% year-on-year (yoy), dengan transaksi financing mencapai US$5,6 miliar.

Sementara itu, hingga saat ini lebih dari 9.000 perusahaan telah tercatat sebagai nasabah Bank Mandiri yang menjadi pelaku usaha perdagangan internasional.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, industri jasa perdagangan internasional terus berkembang, meski perekonomian global tengah diterpa pandemi. Merespons hal ini, pihaknya pun mengembangkan Mandiri Global Trade (MGT) untuk memperkuat bisnis perdagangan internasional.

Platform digital multiservice berbasis website ini dapat digunakan oleh nasabah sebagai sarana transaksi ekspor maupun impor. Darmawan menyebut, pengembangan MGT sendiri dilatarbelakangi oleh visi Bank Mandiri untuk menjadi salah satu bank digital terkemuka di Tanah Air.

“MGT memberikan layanan end-to-end dan terpercaya. Ini juga didukung oleh proses registrasi tanpa biaya,” kata mengutip keterangan resmi, Kamis, 17 Desember 2020.

Fitur MGT

Adapun berbagai transaksi yang dapat diakses lewat MGT meliputi, Letter of Credit (LC), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan Standby Letter of Credit (SBLC). Selanjutnya, ada pula shipping guarantee dan Bank Garansi (BG).

Dalam hal ini, kata dia, kegiatan ekspor dan impor bisa diajukan lewat fitur pengajuan dokumen underlying secara daring. Pembayaran MGT dapat disesuaikan dengan berbagai metode yang diinginkan nasabah.

Sementara bagi importir atau pembeli domestik, Bank Mandiri juga menyediakan fasilitas jaminan pembayaran, termasuk pembiayaan kewajiban pembayaran berupa trust receipt, deferred payment dan distributor financing.

“Lewat MGT, nasabah eksportir dan importir akan mendapatkan pembaharuan informasi status dan detail transaksi, termasuk fitur pengingat jatuh tempo,” tambahnya.

Adapun keamanan transaksi dijamin oleh dual control security yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan akses level untuk user maker yang bertugas. Jadi, user checker akan memberikan persetujuan terlebih dahulu sebelum transaksi dijalankan oleh pihak bank.

Saat ini, tutur Darmawan, Bank Mandiri telah menyiapkan 39 trade servicing unit dan 882 cabang di seluruh Indonesia untuk melayani kebutuhan transaksi finansial nasabah terkait perdagangan internasional.