<p>Peluncuran e-money milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. / Antara Foto</p>
Industri

Bank Mandiri Gratiskan Biaya Isi Ulang Saldo GoPay

  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., menggratiskan biaya isi saldo GoPay melalui kanal elektronik untuk mendorong daya beli masyarakat di tengah tantangan wabah virus corona (COVID-19).

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., menggratiskan biaya isi saldo GoPay melalui kanal elektronik untuk mendorong daya beli masyarakat di tengah tantangan wabah virus corona (COVID-19).

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan hal tersebut merupakan kerja sama perseroan dengan PT Dompet Anak Bangsa (GoPay) yang merupakan anak usaha PT Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia).

“Ini merupakan kolaborasi kami dan Gojek untuk meningkatkan daya beli masyarakat agar menggerakkan roda perekonomian nasional, di tengah tantangan penurunan konsumsi masyarakat akibat COVID-19,” kata dia di Jakarta, dilansir Antara, Rabu, 1 April 2020.

Menurut dia, pembebasan biaya tersebut akan dilakukan dengan skema uang kembali atau cashback di akun GoPay pengguna berlaku hingga 31 Mei 2020.

Nantinya, pengguna yang mengisi GoPay melalui layanan elektronik Bank Mandiri, termasuk Mandiri Online, akan mendapat cashback yang diberikan langsung di akun masing-masing pengguna.

Pemanfaatan aplikasi ojek dalam jaringan, Gojek, lanjut Thomas, dapat menjadi katup penyelamat ekonomi Indonesia yang masih mengandalkan konsumsi rumah tangga.

Pasalnya, aplikasi Gojek dapat mendukung aktivitas transportasi, layanan jasa, maupun kegiatan belanja masyarakat secara digital.

Untuk memudahkan pengguna aplikasi itu dalam melakukan isi saldo ojek daring, bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersandi saham BMRI itu juga telah mengembangkan layanan kanal elektronik yang dapat diakses dengan Mandiri Online dan anjungan tunai mandiri (ATM).

Layanan Mandiri Online, kata dia, saat ini telah digunakan oleh lebih dari 4,9 Juta nasabah dengan frekuensi transaksi sebesar 394 juta dengan total nilai Rp748 triliun pada 2019 lalu, sebanyak 6,8% di antaranya merupakan transaksi isi saldo GoPay.

Thomas menjelaskan pihaknya terus mengembangkan layanan daring ini menjadi kanal elektronik utama yang dapat memberikan akses nasabah ritel mulai dari transfer, pembayaran pajak, BPJS, telepon, kartu kredit, pembelian pulsa, token listrik, pembukaan rekening deposito dan transaksi lainnya. (SKO)