<p>Suasana pelayanan nasabah di kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Jum&#8217;at 29 Mei 2020. Bank Mandiri saat ini telah menerapkan serangkaian protokol untuk memulai skenario New Normal di masa pandemi COVID-19 sesuai dengan surat edaran Menteri BUMN Nomor S-336/MBU/05/2020 tentang antisipasi skenarioThe New Normal Badan Usaha Milik Negara. Protokol tersebut saat ini telah disosialisasikan melalui kanal [&hellip;]</p>
Industri

Bank Mandiri Guyur Rp143 Milliar ke Fasilitas Refinancing Dharma Satya Nusantara (DSNG)

  • JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI memberikan karpet merah terhadap berupa refinancing kepada koperasi mitra entitas anak PT Dharma Satya Nusantara T

Industri

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memberikan karpet merah terhadap berupa refinancing kepada koperasi mitra entitas anak PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG). Bank Mandiri memberikan tambahan waktu lima tahun bagi DSNG untuk pembiayaan pengembangan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di Muara Wahau, Kalimantan Timur. 

BMRI secara keseluruhan mengguyur lima koperasi milik entitas anak DSNG. Adapun lima koperasi kemitraan tersebut antara lain Koperasi Lai Sejahtera, Koperasi Produsen Cahaya Miau Bersatu, Koperasi Produsen Piak Makmur Sejahtera, Koperasi Pemasaran Sam Karya Bersama dan Koperasi Serba Usaha Seleq Sejahtera Bersama.

"Dampak terhadap kelangsungan usaha emiten yakni kerjasama antara entitas anak perseroan dengan mitra koperasi menjadi semakin erat," kata Sekretaris Perusahaan DNG Paulina Suryanti dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin, 11 Oktober 2021.

Sementara itu, Bank Mandiri sendiri tercatat membidik  penyaluran kredit secara konsolidasian double digit 11-13% secara tahunan (year on year/yoy) pada tahun ini. Penyaluran kredit itu masih dimotori oleh entitas bank only, yakni mencapai 6%-7%.

Corporate secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menilai pemulihan ekonomi yang berjalan on track pada tahun ini diyakini bakal mengungkit fungsi intermediasi perseroan. Tidak heran, Bank yang fokus pada penyaluran kredit korporasi ini memang target jumbo pada tahun ini.

“Dengan momentum pemulihan ekonomi, Bank Mandiri menilai ruang pertumbuhan kredit di tahun 2021 masih terbuka. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dan regulator yang menjaga pertumbuhan ekonomi tetap stabil,” jelas Rudi saat dihubungi Trenasia.com belum lama ini.

Bank berlogo pita kuning ini meraih kinerja yang tidak mengecewakan pada paruh pertama 2021. Secara konsolidasian, penyaluran kredit Bank Mandiri tumbuh 16,4% yoy menjadi Rp1.014,3 triliun.

Segmen wholesale banking masih jadi primadona di Bank Mandiri dengan membukukan realisasi penyaluran kredit sebesar Rp534,2 triliun atau 52,6% dari total kredit. Adapun penyaluran segmen kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tumbuh agresif 20,01% yoy menjadi Rp98,3 triliun.

Secara bank only, Bank Mandiri membukukan penyaluran kredit 3,97% Rp997,78 triliun atau tumbuh 13,97% year to date (ytd). Pada semester I-2021, Bank Mandiri pun merealisasikan pendapatan Rp48,11 triliun atau tumbuh tipis 4,46% dari posisi semester I-2020.

Emiten bersandi BMRI ini kemudian mencetak laba bersih senilai Rp12,50 triliun pada. Tumbuh 5,68% dibandingkan dengan laba bersih BNI pada semester I-2020 senilai Rp10,29 triliun.

Dalam menjaga profitabilitas, Bank Mandiri menilik potensi pendapatan dari fee based transaksional. “Kami juga mendorong pertumbuhan fee based income terutama yang bersumber dari fee based transaksional,” jelas Rudi.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan operasional Bank Mandiri mampu tumbuh 5,1% yoy menjadi Rp13,43 triliun dari sebelumnya Rp12,77 triliun.

Dari nilai itu, pendapatan dari provisi dan komisi berkontribusi 58% atau setara Rp7,50 triliun. Pendapatan pada segmen transaksi e-channel tercatat tumbuh paling agresif, yakni dari Rp1,2 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp1,45 triliun pada semester I-2021.