Bank Mandiri Ikut Turunkan Suku Bunga Dasar Kredit, Berikut Rinciannya
JAKARTA – Menyusul bank milik negara lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk alias BMRI juga menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk seluruh segmen dengan kisaran 25-250 bps. Direktur Utama BMRI, Darmawan Junaidi menyebut langkah ini merupakan respons perseroan terhadap kebijakan pemerintah serta bentuk dukungan kepada upaya pemulihan ekonomi nasional. “SBDK akan menjadi acuan suku […]
Industri
JAKARTA – Menyusul bank milik negara lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk alias BMRI juga menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk seluruh segmen dengan kisaran 25-250 bps.
Direktur Utama BMRI, Darmawan Junaidi menyebut langkah ini merupakan respons perseroan terhadap kebijakan pemerintah serta bentuk dukungan kepada upaya pemulihan ekonomi nasional.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“SBDK akan menjadi acuan suku bunga kredit kepada debitur. Suku bunga yang dikenakan kepada debitur akan memperhitungkan estimasi premi risiko yang dapat berbeda-beda berdasarkan tingkat risiko kredit masing-masing debitur,” kata Darmawan dalam keterangan resmi, Kamis, 4 Maret 2021.
SBDK terbaru ini nberlaku efektif per 28 Februari 2021. Rinciannya, SBDK untuk segmen korporasi menjadi 8,00%.
Sementara, segmen ritel menjadi 8,25% dan mikro menjadi 11,25%. Sedangkan, SBDK segmen konsumer untuk KPR turun menjadi 7,25% dan konsumer non KPR menjadi 8,75%.
Ia berharap, inisiatif ini dapat menjadi stimulan yang efektif bagi masyarakat. Khususnya pelaku usaha, untuk meningkatkan pembiayaan baru.
Dia melanjutkan, langkah penurunan SBDK ini merupakan kelanjutan dari inisiatif serupa yang telah dilakukan tahun lalu. Pada tahun 2020, Bank Mandiri telah menurunkan SBDK sebanyak 7 kali.
Penurunan terjadi pada segmen korporasi, ritel, mikro maupun konsumsi dengan total penurunan sebesar 10 hingga 600 bps.