<p>Prospek ekonomi Indonesia 2021. Ilustrasi Grafis: Azka Yusra/TrenAsia</p>
Nasional

Bank Mandiri Ramal Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,4 Persen Tahun Ini, Lebih Rendah Dibanding Target Pemerintah

  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melihat target pertumbuhan ekonomi versi pemerintah terlalu optimis. Head of Macroeconomic & Market Research Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina memproyeksikan ekonomi Indonesia hanya bisa tumbuh 4,4% tahun ini.

Nasional
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melihat target pertumbuhan ekonomi versi pemerintah terlalu optimis. Head of Macroeconomic & Market Research Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina memproyeksikan ekonomi Indonesia hanya bisa tumbuh 4,4% tahun ini.

Proyeksi dari Bank Mandiri itu lebih rendah dibandingkan target pertumbuhan ekonomi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mau pun Bank Indonesia yang maksimal sebesar 5,3% dan 5,1%.

“Keseluruhan tahun ini kami memperkirakan ekonomi tumbuh 4,4%,” kata Dian dalam Media Gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal-II 2021, Rabu 19 Mei 2021.

Pertumbuhan ekonomi yang tidak terdongkrak maksimal, kata Dian, dipicu oleh lemahnya konsumsi dan investasi. Menurutnya, upaya pemerintah dalam mendorong konsumsi rumah tangga perlu dilakukan dengan tepat sasaran.

Pasalnya, selain mendongkrak konsumsi, upaya itu bisa meminimalisir angka kemiskinan yang memburuk sejak adanya pandemi COVID-19.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka kemiskinan di Indonesia menyentuh 10% dari penduduk per September 2020. Angka itu merangkak naik dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya 9,22%.

Sementara itu, Dian mendorong pemerintah untuk terus agresif menarik investasi di tahun ini. Adapun syarat mutlak bagi Indonesia untuk mencapai proyeksi pertumbuhan 4,4% adalah penyebaran virus COVID-19 yang terkendali.

“Tentunya ini on the back asumsi pengendalian COVID-19 nya bisa ditekan, jangan sampai hilang kendali,” ungkap Dian.

Pengendalian COVID-19 menjadi kunci utama ekonomi Indonesia bisa tumbuh optimal pada tahun ini. Bila wabah ini tidak terkendali, Dian khawatir akan semakin mempengaruhi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena belanja penanganan virus COVID-19 ini tidak sedikit.

Meski begitu, Dian mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 sudah bisa mencapai zona positif dan lepas dari jerat resesi. Dalam risetnya, Dian mengungkap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 bisa menyentuh di atas 6%.

Proyeksi Bank Mandiri ini hanya berselisih tipis dari riset lembaga keuangan asal Amerika Serikat (AS) Morgan Stanley. Lembaga tersebut merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 dari 6,3% menjadi 4,5% saja.

Keputusan Morgan Stanley merevisi proyeksi tidak lepas dari ekonomi Indonesia yang masih terkontraksi 0,74% pada kuartal I-2021. Dalam laporannya, Morgan menyebut lonjakan kasus COVID-19 di Asia dan konflik China-AS membuat ekonomi Indonesia tidak bisa tumbuh pesat tahun ini.

“Dampak ekonomi dari gelombang COVID-19 dan dinamika global tidak separah tahun sebelumnya,” tulis Asia Economist Morgan Stanley Deyi Tan dalam laporan yang dikutip Selasa, 18 Mei 2021. (RCS)