Bank Mandiri
Perbankan

Bank Mandiri Revisi Target Pertumbuhan Kredit Jadi Lebih Tinggi, Ini Alasannya

  • Sebelumnya, bank pelat merah ini menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 13%-15%. Namun, berhubung Perseroan mencatat performa penyaluran kredit yang sangat baik pada semester I-2024, target tersebut kini direvisi menjadi 16% -18% secara konsolidasi.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) telah mengumumkan revisi target pertumbuhan kredit dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk semester II-2024. 

Sebelumnya, bank pelat merah ini menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 13%-15%. Namun, berhubung Perseroan mencatat performa penyaluran kredit yang sangat baik pada semester I-2024, target tersebut kini direvisi menjadi 16% -18% secara konsolidasi.

Penyaluran Kredit dan Pertumbuhan di Segala Segmen

Hingga enam bulan pertama tahun 2024, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit konsolidasi mencapai Rp1.532 triliun, mencatat pertumbuhan sebesar 20,5% secara year-on-year (yoy). 

Pertumbuhan ini jauh melebihi rata-rata industri yang berada pada angka 12,36% yoy per Juni 2024. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, dalam Paparan Kinerja Kuartal II/2024 pada Rabu, 31 Juli 2024, menyatakan, "Dengan trajektori yang positif ini, kami merevisi target pertumbuhan kredit dari 13%-15% menjadi 16%-18% secara konsolidasi."

Pertumbuhan kredit Bank Mandiri optimal di semua segmen. Penyaluran kredit ke segmen korporasi menjadi kontributor terbesar dengan pertumbuhan 29,7% yoy, didorong oleh permintaan yang kuat pada segmen ini. Sementara itu, kredit pada segmen ritel tumbuh 10,8% yoy, lebih tinggi dari rata-rata industri segmen ritel yang tumbuh 8,6% yoy.

Strategi Pertumbuhan di Segmen Ritel

Darmawan menjelaskan bahwa strategi pertumbuhan di segmen ritel dilakukan dengan pendekatan ekosistem dan melalui sektor unggulan di masing-masing wilayah. Pendekatan ini diimplementasikan melalui saluran distribusi perseroan, baik itu cabang fisik maupun platform digital.

Pendapatan dan Laba Bank Mandiri

Pada semester I-2024, Bank Mandiri mencatatkan realisasi laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp26,6 triliun, tumbuh 5,23% yoy. Pertumbuhan laba ini didukung oleh peningkatan pendapatan bunga yang sehat sebesar 12,5% yoy per Juni 2024. Pendapatan nonbunga juga mengalami pertumbuhan, mencapai Rp19,41 triliun atau naik 5,74% yoy.

Pertumbuhan pendapatan nonbunga terutama didorong oleh peningkatan recurring fee dari transaksi digital melalui aplikasi Livin’ by Mandiri yang mencatat pertumbuhan sebesar 26,4% yoy.

Dana Pihak Ketiga dan Transformasi Digital

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga secara konsolidasi tercatat tumbuh sebesar 15,4% yoy menjadi Rp1.651 triliun pada akhir kuartal kedua tahun ini. 

Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan dana murah sebesar 17,9% secara tahunan, yang meningkatkan komposisi rasio dana murah mencapai 79,7% secara bank only. Pencapaian ini membantu menjaga biaya dana atau cost of fund (CoF) bank only pada level rendah, yaitu sebesar 2,08%.

Darmawan menambahkan, "Pertumbuhan penempatan dana murah di Bank Mandiri tidak terlepas dari transformasi digital yang terus dilakukan, dengan fokus pada inovasi untuk menghasilkan layanan terbaik bagi nasabah."

Proyeksi ke Depan

Dengan mempertahankan guidance untuk net interest margin (NIM) dan cost of credit masing-masing di level 5%-5,3% dan 1%-1,2%, Bank Mandiri optimis dapat mencapai target baru yang telah ditetapkan. Transformasi digital dan strategi pertumbuhan yang adaptif diharapkan terus mendukung performa positif perseroan di masa mendatang.