Bank Muamalat Beberkan Strategi Dongkrak Segmen Ritel Konsumer
- Bank Muamalat secara keseluruhan akan berfokus pada pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan dengan melaksanakan business refocusing.
Ekonomi Syariah
JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk atau Bank Muamalat tengah melaksanakan strategi penyesuaian bisnis dengan pendorong utama pada segmen ritel konsumer. Perusahaan menilai bahwa fokus pada segmen ini lebih sejalan dengan keahlian yang dimiliki oleh perseroan.
Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan, menyatakan bahwa meskipun pembiayaan untuk segmen korporasi dan UKM masih mendominasi saat ini, namun pada tahun ini, pionir bank syariah Tanah Air ini mulai mengalihkan perhatian penyaluran pembiayaan ke segmen ritel konsumer.
“Saat ini porsi bisnis di korporasi masih mayoritas, tapi mulai tahun ini pelan-pelan kami switch ke ritel, terutama konsumer dimana segmen korporasi yang akan menjadi entry gate," ujar Indra melalui siaran pers Kamis, 12 Oktober 2023.
- Startup Akuakultur Asal Bandung Ekspansi ke India
- Tidak Semua Dilarang, Pemerintah Masih Bahas Barang yang Boleh Diimpor E-Commerce
- OJK Sebut Potensi Pasar Asuransi Indonesia Cukup Tinggi di Kancah Global, Ini Alasannya
Lebih lanjut, Indra menjelaskan bahwa Bank Muamalat secara keseluruhan akan berfokus pada pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan dengan melaksanakan business refocusing. Pendekatan ini berarti Bank Muamalat akan menitikberatkan perhatian pada segmen di mana keahliannya terletak, yakni ritel konsumer.
Sebagai bagian dari strategi tersebut, Bank Muamalat berkomitmen untuk meningkatkan seluruh aspek layanannya. Ini melibatkan penyederhanaan proses pengajuan pembiayaan, peningkatan Service Level Agreement (SLA) yang responsif, dan tentu saja penawaran margin yang menarik. Semua ini didukung oleh rangkaian produk perbankan yang berkualitas, beragam, dan bersaing.
Dalam upaya untuk merampingkan distribusi dan jaringannya sesuai dengan strategi ritelisasi, Bank Muamalat telah mengonversi 27 kantor kas di berbagai wilayah menjadi Kantor Cabang Pembantu (KCP). Sehingga, totalnya, Bank Muamalat akan memiliki 235 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan fokus pada penyaluran pembiayaan.
Selain itu, Indra menyatakan bahwa Bank Muamalat akan meningkatkan penyaluran pembiayaan, termasuk KPR, pembiayaan multiguna, dan layanan ke Aparatur Sipil Negara (ASN) setelah ditunjuk sebagai Bank Penyalur Gaji (BPG) bagi ASN di instansi pemerintah. Selanjutnya, bank ini juga melihat peluang untuk memberikan fasilitas dan layanan perbankan syariah kepada pensiunan ASN.
“Oleh karena itu, saat ini kami tengah menjajaki kerja sama dengan PT Taspen (Persero) untuk masuk ke segmen tersebut,” imbuhnya.
entuk komitmen serius Bank Muamalat dalam mewujudkan business refocusing tercermin melalui Muamalat Associate Program (MAP), suatu program pelatihan yang dikembangkan khusus untuk segmen konsumer. Selain itu, bank yang telah beroperasi sejak tahun 1992 ini juga melibatkan pergeseran dan peningkatan keterampilan karyawan kantor pusat Bank Muamalat untuk menjadi Relationship Manager (RM) yang melayani pelanggan konsumer.
Bank Muamalat juga menerapkan strategi ritelisasi dalam mendapatkan pendanaan melalui keunggulan platform digital yang dimilikinya, seperti Muamalat Digital Islamic Network (MDIN) dan Cash Management System (MADINA). Dukungan ini juga melibatkan berbagai program akuisisi pendanaan ritel, yang diharapkan dapat lebih memperkuat likuiditas Bank Muamalat.
Dengan strategi bisnis ini, pertumbuhan pembiayaan Bank Muamalat ditargetkan melebihi 40%, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) diharapkan tumbuh melebihi 20% pada akhir tahun 2023. Total aset Bank Muamalat juga diharapkan dapat tumbuh melebihi 15%.