WhatsApp Image 2022-11-07 at 14.17.17.jpeg
Nasional

Bank Muamalat Jadi Lead Pinjaman Sindikasi Rp240 Miliar Untuk Bangun Rumah Sakit NU

  • Bank Muamalat Indonesia Tbk dilaporkan menggelontorkan dana pinjaman pada organisasi islam terbesar Indonesia, Nahdatul Ulama.
Nasional
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA- Bank Muamalat Indonesia Tbk dilaporkan menggelontorkan dana pinjaman pada organisasi islam terbesar Indonesia, Nahdatul Ulama. Pinjaman tersebut dikucurkan sebagai bagian dari sindikasi pembiayaan atas pembangunan Rumah sakit Nahdatul Ulama (RSNU) di Jawa Barat.

Menggandeng Edelweiss Healthcare Group yang  merupakan RS pertama milik NU di Provinsi Jawa Barat, jumlah pundi yang digelontorkan oleh pelopor Bank Syariah di Indonesia itu adalah sebesar Rp240 miliar.

Pada perjanjian pembiayaan, Bank Muamalat sendiri bertindak sebagai lead arranger atau pemimpin pinjaman pembiayaan.

Adapun untuk  pembiayaan, NU dan Bank Muamalat sepakat untuk menggunakan akad  Ijarah Maushufah Fii Dzimmah (IMFD) dengan tenor antara 8 hingga 10 tahun. Selain itu, dalam pengoperasian rumah sakit akan menggunakan layanan perbankan milik Bank Muamalat di antaranya cash management system, payroll, dan pembayaran QR code Muamalat.

Mengutip Informasi dari keterang pers yang diterima TrenAsia.com Senin, 7 November 2022, RSNU yang memperoleh pembiayaan dari Bank Muamalat akan dibangun di Cianjur dengan beragam sarana dan prasarana lengkap.

“Pembangunan rumah sakit ini merupakan kolaborasi dari berbagai pihak khususnya Nahdlatul Ulama, Edelweiss Healthcare Group, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan BPKH selaku pemegang saham pengendali Bank Muamalat saat ini," ujar Chief Wholasale Banking Officer Bank Muamalat Irvan Y. Noor seperti dikutip TrenAsia.com

"Kami berharap pembangunan rumah sakit ini dapat membantu masyarakat di Jawa Barat untuk mendapatkan fasilitas layanan kesehatan yang lebih baik lagi,” tambahnya.

Sebagai diketahui, Bank Muamalat semakin gencar melakukan penyaluran pembiayaan baik secara bilateral maupun sindikasi paska melakukan aksi korporasi berupa injeksi modal dari BPKH senilai Rp3 triliun. Hal ini dilakukan dalam rangka memperkuat portofolio perseroan khususnya di segmen korporasi.

Sebagai informasi PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo belum lama ini memberikan peringkat idA+ dengan prospek stabil kepada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dan instrumen sukuk mudharabah 2021 Bank Muamalat.