Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Perbankan

Bank of India Indonesia (BSWD) Batal Delisting, Aset Naik hingga Wajib Free Float

  • Dengan tetap terdaftar menjadi emiten di BEI, PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) harus memenuhi aturan kepemilikan saham publik atau free float minimal 7,5%.
Perbankan
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencabut penghentian sementara perdagangan saham atau suspensi PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) pada Senin, 18 Desember 2023.

Sebelumnya, BEI menggembok sementara saham BSWD pada 12 Februari 2018 karena perusahaan memiliki rencana untuk melakukan penghapusan pencatatan saham atau delisting.

Namun, berdasarkan hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 12 Desember 2023, pemegang saham BSWD telah menyetujui pembatalan rencana delisting efek perusahaan.

Sekretaris Perusahaan Bank of India Indonesia Ferry Koswara pada tahun 2018 menjelaskan, adanya rencana delisting tersebut akibat adanya permintaan dari pemegang saham. Ferry juga memastikan rencana delisting ini tidak ada kaitannya dengan kinerja BSWD.

Aturan Free Float

Dengan tetap terdaftar menjadi emiten di BEI, BSWD harus memenuhi aturan kepemilikan saham publik atau free float minimal 7,5%. Untuk itu, BSWD akan mengubah komposisi pemegang saham.  

PT Panca Mantra Jaya yang saat ini sebagai pemegang saham minoritas akan mengurangi porsi kepemilikan sahamnya menjadi 4,99% atau sebanyak 184,03 juta lembar saham.

Berdasarkan data komposisi kepemilikan saham per 30 November 2023, PT Panca Mantra Jaya masih menggengam 6,78% atau 249,96 juta lembar saham.

Saham masyarakat sebesar 4,05% atau sejumlah 149.340.854 saham. Sebelumnya, porsi saham publik di BSWD hanya mencapai 2,26% atau 83,41 juta lembar per 30 November 2023.

Adapun porsi kepemilikan pemegang saham pengendali di BSWD yakni Bank of India tetap 90,96% atau 3,35 miliar lembar saham.

Penyaluran Kredit

Sementara itu, Bank Of India Indonesia melanjutkan tren positif penyaluran kredit hingga akhir 2023 ini. Per 30 September 2023, penyaluran kredit BSWD mencapai Rp 3,73 triliun. Angka tersebut tumbuh signifikan sekitar 65,18% jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

Menjelang tahun 2024, perusahaan telah menetapkan beberapa strategi seperti diversifikasi portofolio kredit.

Direktur Utama BSWD Raharjo Satria Unggul menuturkan pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit pada 2024 sejalan dengan pertumbuhan industri. Adapun pertumbuhan kredit perbankan nasional ada di kisaran 13% hingga 15%.

“Di Rencana Bisnis Bank (RBB) yang kami susun juga sejalan dengan industri,” ujar Raharjo, belum lama ini.

Pada 2023, lanjut Raharjo, BSWD sudah mulai melirik penyaluran kredit di multisektor, seperti pertambangan, otomotif, elektronik, hingga konstruksi. Perseroan juga ikut membidik segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di dalam negeri.

Di sisi lain, BSWD mulai mencatat pengurangan jumlah debitur dari India hingga di bawah 50%.

“Selama dua tahun terakhir, kontribusi debitur asal India terus berkurang,” ujarnya.

Bank of India Indonesia mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 26,24% menjadi Rp6,16 Triliun pada kuartal III-2023.