PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) / Istimewa
Korporasi

Bank of India Indonesia Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris

  • PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) merombak jajaran pengurusnya pada 9 Desember 2021 lalu menyusul Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar perseroan belum lama ini.
Korporasi
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) merombak jajaran pengurusnya pada 9 Desember 2021 lalu menyusul Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar perseroan belum lama ini.

Dalam keterbukaan informasi BEI 27 Desember 2021, dinyatakan keputusan tersebut berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan atau institusi lainnya. 

Adapun susunan baru jajaran direksi meliputi RM Raharjo Satrio Unggul sebagai direktur utama, Jayaprakash Bharathan sebagai wakil direktur utama, Ferry Koswara sebagai direktur dan Primasura Pandu Dwipanata sebagai direktur independen.

Sementara jajaran baru komisaris perseroan meliputi Sudhiranjan Padhi sebagai komisaris utama, Sanjeev Bhalla sebagai komisaris, Handadjadja Sulaiman sebagai komisaris independen dan Lungguk Gultom sebagai komisaris independen.

“Menunjuk susunan pengurus dengan hasil RUPSLB pada 9 Desember 2021,” kata Ferry Koswara, Direktur PT Bank of India Indonesia Tbk seperti dikutip Senin, 27 desember 2021.

PT Bank of India Indonesia Tbk sendiri merupakan salah satu bank yang tengah menambah modal inti hingga menjadi Rp2 triliun, sesuai persyaratan OJK.  

Perseroan berencana untuk menggelar rights issue tahun depan dan menargetkan tambahan modal Rp2 triliun dari pemegang saham pengendali yakni Bank of India. Hingga September 2021, modal inti perseroan tercatat sebesar Rp1,04 triliun.

Untuk memenuhi modal inti, bank milik India terbantu dengan adanya relaksasi dari OJK. Dengan begitu, pemenuhan modal inti bisa dilakukan secara dua tahap yakni Rp1 triliun di akhir 2021 dan Rp1 triliun di 2022.

Manajemen BSWD berhadap melalui suntikan modal, kinerja perseroan bisa membaik. Nantinya, suntikan modal tersebut akan digunakan untuk memperkuat penyaluran kredit.