<p>Suasana pelayanan nasabah disalah satu kantor cabang milik Bank Permata, di Jakarta. Foto; Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Perbankan

Bank Permata Bagikan Dividen Rp904,5 Miliar, Setara 34,98 Persen Laba Bersih

  • Dalam risalah Rapat Umum Pemegang Saham yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp2,58 triliun.
Perbankan
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Pada tanggal 3 April 2024, PT Bank Permata Tbk (BNLI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh perwakilan pemegang saham yang menguasai 98,714% dari total saham dengan hak suara yang sah, atau setara dengan 35.715.987.449 saham.

Dalam risalah Rapat Umum Pemegang Saham yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp2,58 triliun.

Sebagai hasilnya, dividen tunai final sebesar Rp904,5 miliar atau setara dengan Rp25 perlembar saham, akan dibagikan kepada pemegang saham untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Adapun rasio pembayaran dividen ini setara dengan 34,98% dari laba bersih.

Sisa laba bersih perseroan setelah pembagian dividen tunai tersebut akan dicatat sebagai laba ditahan.

Selain itu, dalam RUPST tersebut, Eddi Sajoga dipilih sebagai direktur perseroan hingga tahun 2027, sementara Rudy Basyir Ahmad akan menjabat sebagai Direktur Unit Usaha Syariah, menggantikan posisi Herwin Bustaman. Dengan demikian, berikut susunan direksi dan komisaris setelah RUPST tempo hari:

Komisaris

Komisaris Utama: Chartsiri Sophonpanich

Komisaris: Chong Toh

Komisaris: Niramarn Laisathit

Komisaris: Chalit Tayjasanant

Komisaris Independen: Haryanto Sahari

Komisaris Independen: Goei Siauw Hong

Komisaris Independen: Yap Tjay Soen

Komisaris Independen: Riswinandi

Baca Juga: Bank Permata Raih Sertifikat Anti Penyuapan

Direksi

Direktur Utama: Meliza Musa Rusli

Direktur: Abdy Dharma Salimin

Direktur Kepatuhan: Dhien Tjahajani

Direktur: Djumariah Tenteram

Direktur: Dayan Sadikin

Direktur: Setiatno Budiman

Direktur merangkap Direktur Unit Usaha Syariah: Rudy Basyir Ahmad

Direktur: Eddy Sajoga

Sebagai informasi,  PT Bank Permata Tbk (BNLI) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan sepanjang tahun 2023 dengan mencapai laba bersih sebesar Rp2,58 triliun. 

Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 28,39% secara tahunan (year on year/yoy) jika dibandingkan dengan laba bersih pada tahun 2022 yang mencapai Rp2,01 triliun.

Menurut laporan keuangan Perseroan, dapat diidentifikasi bahwa kinerja positif BNLI terutama dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 9,58% yoy, mencapai Rp9,99 triliun pada tahun 2023.  

Pertumbuhan ini didukung oleh kenaikan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) sebanyak 16 basis poin (bps) hingga mencapai 4,47%. Selain itu, pendapatan berbasis komisi (fee based income) juga ikut berkontribusi dengan angkanya yang mencapai Rp1,67 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,66 triliun.

Selain fokus pada peningkatan pendapatan, Bank Permata juga berhasil meningkatkan efisiensi bisnisnya. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun sebanyak 74 bps, mencapai level 81,7%. Penurunan ini menandakan peningkatan efisiensi dalam menjalankan operasional perbankan. 

Begitu juga dengan rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio/CIR) yang turun sebanyak 359 bps, menjadi 51,54% pada tahun 2023.

Di aspek profitabilitas, Bank Permata mencatatkan pertumbuhan tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) dari 1,1% pada tahun 2022 menjadi 1,34% pada tahun 2023. 

Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) turut mengalami peningkatan dari 4,46% pada tahun sebelumnya menjadi 5,54% pada tahun 2023. 

Dari segi intermediasi, Bank Permata berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp142,19 triliun pada tahun 2023, mengalami pertumbuhan sebesar 4,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Aset bank juga mengalami kenaikan tipis sebesar 0,91% menjadi Rp257,44 triliun. 

Terkait dengan kualitas aset, terdapat perbaikan yang signifikan. Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BNLI mengalami penurunan dari 3,13% pada tahun 2022 menjadi 2,88% pada tahun 2023. 

Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa NPL nett mengalami kenaikan dari 0,36% menjadi 0,38%. Hal ini dapat menjadi fokus perhatian bagi bank untuk memastikan kualitas aset tetap terjaga.

Pada sisi pendanaan, Bank Permata berhasil meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp188,31 triliun sepanjang tahun 2023, meskipun mengalami penurunan sebesar 3,72% secara yoy. 

Seiring dengan penurunan DPK, raupan dana murah atau current account saving account (CASA) BNLI juga mengalami penurunan sebesar 8,68% yoy menjadi Rp103,57 triliun pada tahun 2023. Walaupun demikian, BNLI masih mempertahankan porsi CASA terhadap DPK sebesar 54,99% per Desember 2023.