<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Bank Sentral China Gagal Meredam Kekhawatiran Pelaku Pasar, Rupiah Melemah ke Rp15.004 per Dolar AS

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 20 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 10 poin di posisi Rp15.004 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah melemah 10 poin pada perdagangan hari ini, Selasa, 20 Juni 2023, akibat kegagalan bank sentral China dalam meredam kekhawatiran pelaku pasar terhadap perlambatan ekonomi di negeri Panda. 

Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 20 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 10 poin di posisi Rp15.004 per-dolar Amerika Serikat (AS). 

Pada perdagangan sebelumnya, Senin, 19 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 54 poin di level Rp14.994 per-dolar AS. 

Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, dolar AS mrnguat pada perdagangan hari ini seiring meningkatnya permintaan aset safe haven yang meningkat. 

Peningkatan tersebut terjadi karena penurunan suku bunga yang dilakukan bank sentral China telah mengindikasikan perlambatan ekonomi di negara tersebut. 

"Penurunan suku bunga oleh bank sentral China gagal meredakan kekhawatiran investor atas perlambatan pertumbuhan ekonomi," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Selasa, 20 Juni 2023. 

Pada Selasa, 20 Juni 2023, PBoC memutuskan untuk memangkas suku bunga dasar pinjaman tenor satu tahun sebesar 10 basis poin menjadi 3,55% sementara suku bunga dasar pinjaman tenor lima tahun dipangkas dengan besaran yang sama menjadi 4,2%. 

Walaupun pemangkasan suku bunga ini bisa dipandang sebagai upaya China untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, namun kebijakan yang diambil tatkala sektor properti masih di bawah tekanan menjadi faktor yang membuat pelaku pasar khawatir akan perlambatan yang terjadi. 

Sementara itu, pelaku pasar juga sedang bersikap wait and see terhadap prospek kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) melalui pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell di hadapan kongres pada hari Rabu, 21 Juni 2023. 

Mengutip data CME FedWatchTool. 74,4% pelaku pasar memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%-5,5% pada pertemuan Juli 2023, sedangkan 25,6% lainnya memprediksi bank sentral AS akan menahan lagi suku bunganya di posisi 5%-5,25%. 

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan Rabu, 21 Juni 2023, nilai kurs rupiah berpotensi melemah di rentang Rp14.080-Rp15.060 per-dolar AS.