Ilustrasi Bitcoin
Fintech

Bank Sentral Global Rancang Sistem Pemantauan Bitcoin

  • Regulator menjadi semakin khawatir bahwa sifat cryptocurrency yang terdesentralisasi membuat mereka berisiko. Ini terutama setelah runtuhnya pasangan stablecoin yang banyak digunakan tahun lalu, Luna, TerraUSD dan plaform FTX.

Fintech

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Laboratorium uji bank sentral global telah merancang sistem pemantauan prototipe untuk bitcoin. Hal itu bertujuan memberikan gambaran pihak berwenang tentang bagaimana, kapan, dan di mana mata uang kripto tersebut digunakan.

Proyek Bank for International Settlements (BIS), yang memiliki kode nama Atlas, dimulai di bank sentral Belanda lebih dari lima tahun yang lalu. Potensinya belakangan semakin diakui dalam 18 bulan terakhir menyusul sejumlah kejadian kolaps yang kacau di industri kripto.

Atlas menciptakan sebuah platform “bukti konsep” yang mengumpulkan data dari kedua buku besar kripto “on-chain” yang tersedia untuk publik serta data “off-chain” yang dilaporkan hanya oleh beberapa pertukaran/bursa dan pengguna.

Informasi tersebut kemudian memberikan gambaran kasar tentang aktivitas mata uang kripto, meskipun karena dompet kripto dapat diatur secara anonim dan tanpa pemilik yang menentukan lokasi, informasi tersebut belum tentu tepat.

“Analisis awal terhadap data yang dikumpulkan oleh platform menunjukkan bahwa aliran lintas batas memiliki dampak ekonomi yang signifikan dan tidak merata di seluruh wilayah geografis,” kata BIS, dikutip dari Reuters, Kamis 5 Oktober 2023. 

Regulator menjadi semakin khawatir bahwa sifat cryptocurrency yang terdesentralisasi membuat mereka berisiko. Ini terutama setelah runtuhnya pasangan stablecoin yang banyak digunakan tahun lalu, Luna, TerraUSD dan plaform FTX.

Prototipe ‘innovation hub’ dari BIS menghasilkan “papan informasi” yang menampilkan data seperti berapa banyak bitcoin yang dikonversi menjadi dolar AS pada waktu tertentu di beberapa bagian dunia.

Mereka juga dapat memberikan wawasan tentang adopsi dan kepentingan relatif pasar kripto saat popularitasnya naik atau turun. Arus kripto lintas batas sangat relevan untuk bank sentral dalam konteks pembayaran lintas batas, analisis ekonomi, dan statistik neraca pembayaran, kata BIS.

Mereka mungkin mewakili bagian yang signifikan dari transfer lintas batas bagi beberapa negara yang sulit dihitung karena ada kesenjangan data saat ini. “Bank sentral perlu mendapatkan pengetahuan langsung tentang kripto dan DeFi serta risiko dan peluang yang mereka hadirkan bagi sistem keuangan,” kata BIS.

Ia menambahkan bahwa papan informasi tersebut akan segera tersedia kepada sekelompok bank sentral “uji” untuk mengumpulkan umpan balik dan pengembangan lebih lanjut.