<p>Ilustrasi Mata Uang Kripto / Pixabay.com</p>
Fintech

Bank Sentral India Akan Luncurkan Mata Uang Digital, Aset Kripto Dikenai Pajak 30 Persen

  • Volume transaksi aset kripto yang sangat tinggi mendorong pemerintah India untuk meluncurkan mata uang digital dan memberlakukan pajak.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Bank sentral India (Reserve Bank of India) berencana untuk meluncurkan mata uang digital pada tahun 2022. Sementara itu, pemerintah pun akan mengenakan pajak 30% untuk aset kripto

Setelah bertahun-tahun dihinggapi kebimbangan terkait mata uang kripto yang memicu pro-kontra di berbagai negara, akhirnya pemerintah India mulai mengadopsi tindakan untuk mengikuti tren cryptocurrency

Dikutip dari Bloomberg, bank sentral India akan meluncurkan mata uang digitalnya pada bulan April seperti yang diumumkan oleh Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman pada Selasa, 1 Februari 2022. 

Selain meluncurkan aset kripto, pemerintah India pun mengenakan pajak pendapatan dari transfer cryptocurrency sebesar 30% untuk menghilangkan unsur ketidakpastian akan status hukum dari transaksi mata uang digital tersebut. 

Sebelumnya, India tidak memiliki undang-undang yang mengatur perdagangan aset kripto. Sebaliknya, India justru sempat mengusulkan larangan untuk cryptocurrency

Meski begitu, usulan larangan dari pemerintah tidak menyurutkan minat jutaan orang India terhadap aset digital dalam bentuk mata uang kripto. Bahkan, pasar aset kripto di India melonjak hingga 641% pada tahun 2021. 

“Terjadi peningkatan yang fenomenal dalam transaksi aset digital virtual. Tingginya frekuensi transaksi ini telah mendorong kami untuk menyediakan rezim pajak tertentu,” kata Sitharaman. 

Sitharaman pun menyampaikan, peluncuran rupee digital diharapkan dapat mendukung manajemen mata uang yang lebih lebih murah dan efisien.

Sejauh ini, pihak bank sentral sudah mulai menggerakkan strategi implementasi bertahap yang ditujukan untuk mengurangi kebergantungan negara kepada uang tunai. 

Meski pemberlakuan pajak dan peluncuran rupee digital mencerminkan restu pemerintah India akan penggunaan mata uang kripto di negaranya, namun bank sentral pun tetap mengingatkan adanya potensi risiko  yang cukup tinggi dari aktivitas terkait aset kripto, contohnya pencucian uang, pendanaan teroris, dan volatilitas harga.