Wakil Gubernur Pasar dan Perbankan Bank Inggris Dave Ramsden (Reuters/HENRY NICHOLLS)
Dunia

Bank Sentral Inggris: Kebijakan Moneter Restriktif Penting untuk Atasi Inflasi

  • Wakil Gubernur Bank of England (BoE) Dave Ramsden mengatakan dia tidak melihat alasan stabilitas keuangan untuk menurunkan suku bunga, yang saat ini naik sebesar 5,25%.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Seorang pejabat bank sentral Inggris menekankan kebijakan moneter perlu tetap restriktif untuk sementara waktu guna mengatasi inflasi. Ini menjadi pesan yang juga disuarakan oleh rekan-rekan kebijakan dari Australia dan Spanyol.

Berbicara pada konferensi bank sentral di Hong Kong, Wakil Gubernur Bank of England (BoE) Dave Ramsden mengatakan dia tidak melihat alasan stabilitas keuangan untuk menurunkan suku bunga, yang saat ini naik sebesar 5,25%.

“Kami berpendapat bahwa kebijakan moneter kemungkinan perlu bersifat restriktif untuk jangka waktu yang cukup lama,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Selasa, 28 November 2023.

“Dan kami telah mengkomunikasikan bahwa kebijakan tersebut perlu bersifat cukup restriktif dan bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama untuk membawa inflasi kembali ke target 2%.”

BoE mempertahankan suku bunga selama dua pertemuan berturut-turut pada awal bulan ini setelah 14 kenaikan berturut-turut untuk melawan tingkat inflasi yang mencapai puncak di atas 11% tepat setahun yang lalu sebelum turun menjadi 4,6% pada bulan Oktober.

Meskipun telah dilakukan pengetatan kebijakan tersebut, Ramsden menyatakan tidak diharapkan inflasi akan kembali ke level 2% hingga akhir tahun 2025. Berbicara di panel yang sama, Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Michele Bullock mengatakan kebijakan di Australia juga bersifat restriktif dan perlu dilakukan untuk mendinginkan permintaan dan menjangkar ekspektasi inflasi.

Bullock mencatat bisnis domestik merasa mampu meneruskan kenaikan biaya kepada pelanggan dan dengan demikian mempertahankan margin keuntungan mereka, dan ini memicu inflasi di sektor jasa.

RBA menaikkan suku bunga utamanya ke level tertinggi dalam 12 tahun, yaitu 4,35% bulan ini, dan pasar keuangan berspekulasi bahwa kemungkinan akan ada pengetatan lebih lanjut dalam beberapa bulan ke depan.

Menyuarakan hal yang serupa, Gubernur Bank of Spain, Pablo Hernández de Cos, menyatakan kebijakan harus tetap ketat dalam jangka pendek, meskipun ia tidak menutup kemungkinan pelonggaran jika inflasi melambat sesuai perkiraan.

De Cos, yang juga duduk di dewan European Central Bank, menyatakan bahwa ia merasa senang bahwa inflasi telah melambat dalam beberapa bulan terakhir, dan jika hal tersebut berlanjut, suku bunga riil akan menjadi semakin restriktif.

ECB meningkatkan suku bunga ke level tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 4%, pada awal tahun ini, tetapi telah memberi sinyal kebijakan yang stabil untuk beberapa kuartal ke depan. Pasar telah mulai memposisikan penurunan suku bunga pertama, dengan pergerakan terlihat segera setelah April atau Juni.