Kantor Pusat Otoritas Moneter Singapura di Singapura (Reuters/Darren Whiteside)
Dunia

Bank Sentral Singapura Pertahankan Kebijakan Moneter Stabil

  • Bank sentral Singapura pada hari Jumat, 13 Oktober 2023, menyatakan mempertahankan pengaturan moneter menyusul meredanya inflasi di negara tersebut serta pertumbuhan ekonomi yang melampaui harapan.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Bank sentral Singapura pada hari Jumat, 13 Oktober 2023, menyatakan mempertahankan pengaturan moneter menyusul meredanya inflasi di negara tersebut serta pertumbuhan ekonomi yang melampaui harapan.

Dalam sebuah langkah yang mengejutkan para ekonom, Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengumumkan mereka akan beralih ke jadwal pernyataan kebijakan secara kuartalan pada tahun 2024, dari sebelumnya setengah tahunan.

MAS tetap mempertahankan tingkat apresiasi mata uangnya yang dikenal sebagai Singapore dollar nominal effective exchange rate (S$NEER). Dilansir dari Reuters, Jumat, 13 Oktober 2023, tidak ada perubahan pada lebar dan tingkat di mana pita kebijakan tersebut difokuskan.

“Terhadap pandangan eksternal, prospek ekonomi Singapura dalam jangka dekat masih cukup suram, namun diharapkan akan membaik secara bertahap pada paruh kedua tahun 2024,” kara MAS dalam sebuah pernyataan.

Sebagai bagian dari peningkatan frekuensi pernyataan kebijakannya, kebijakan moneter akan ditinjau pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober, bukan hanya pada bulan April dan Oktober.

Ekonom Maybank Chua Hak Bin mengatakan tinjauan yang lebih sering ini merupakan langkah positif dan diapresiasi pasar serta analis karena meningkatkan komunikasi dan transparansi kebijakan. “Ini mungkin reaksi terhadap perubahan mata uang yang lebih fluktuatif dan seringnya perubahan suku bunga kebijakan bank sentral lainnya,” kata Chua.

Ekonom OCBC Selena Ling mengatakan peningkatan frekuensi ini mencerminkan bagaimana lanskap ekonomi dan geopolitik global sedang berkembang. “Frekuensi setengah tahunan pernah menjadi perdebatan di masa lalu, terutama selama krisis, tentang apakah frekuensi tersebut memberikan fleksibilitas yang cukup untuk beradaptasi,” ujar Ling.

Sebelum bulan April, MAS melakukan pengetatan kebijakan moneter sebanyak lima kali berturut-turut, termasuk dua kali langkah di luar jadwal pada tahun lalu.

Produk Domestik Bruto (PDB) naik sebesar 0,7% dalam periode Juli hingga September dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurut perkiraan awal yang diterbitkan oleh kementerian perdagangan pada hari Jumat. Para ekonom sebelumnya telah memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,4%.

Inflasi telah mereda dari level tertinggi dalam 14 tahun sebesar 5,5% pada bulan Januari dan Februari menjadi 3,4% pada bulan Agustus. Sebagai ekonomi yang sangat bergantung pada perdagangan, Singapura menggunakan metode unik dalam mengelola kebijakan moneter, mengubah nilai tukar dolarnya terhadap sekeranjang mata uang, bukan suku bunga domestik yang digunakan di sebagian besar negara lain.

Pada bulan Agustus, Singapura mempersempit proyeksi pertumbuhan PDB tahun 2023 menjadi 0,5% hingga 1,5%, dari sebelumnya 0,5% hingga 2,5%.

Pusat keuangan ini berhasil menghindari resesi teknis dengan ekonomi tumbuh sebesar 0,1% secara kuartalan pada periode April hingga Juni setelah mengalami kontraksi sebesar 0,4% pada kuartal pertama tahun 2023.