<p>Suasana di kantor cabang Bank Syariah Indonesia (BRIS) Jakarta Hasanudin, Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Bank Syariah Indonesia Catat Kenaikan Laba 34,29 Persen Jadi Rp1,48 Triliun pada Semesteri I-2021

  • PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) membukukan laba bersih sebesar Rp1,48 triliun pada semester I-2021, melesat 34,3% year on year (yoy)
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) membukukan laba bersih sebesar Rp1,48 triliun pada semester I-2021, melesat 34,3% year on year (yoy).

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, kenaikan laba pada semester I-2021 ini ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkualitas. Sehingga biaya dana dapat ditekan dan mendorong kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil sebesar 12,71% yoy. 

“Untuk meningkatkan kinerja tahun ini BSI fokus untuk menjaga kualitas pembiayaan dan me-manage coverage ratio dengan tetap mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan akselerasi kapasitas digital dan operasional,” kata Hery dalam keterangan resmi 30 Juli 2021.

Dengan pertumbuhan laba tersebut, BSI berhasil meningkatkan rasio profitabilitas. Tercermin dari meningkatnya ROE (Return on Equity) dari 11,69% per Juni 2020 menjadi 13,84% per Juni 2021.

Selain itu, nilai transaksi kanal digital BSI sudah tembus Rp95,13 triliun hingga kuartal II-2021. Sumbangan terbesar berasal dari transaksi melalui layanan BSI Mobile yang naik 83,56% yoy. 

Secararinci, pada semester I-2021, volume transaksi di BSI Mobile mencapai Rp41,99 triliun, tumbuh 109,82% yoy. Dipicu oleh jumlah user mobile banking sebanyak 2,5 juta pengguna. 

Di sisi lain, BSI telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp161,5 triliun, naik 11,73% yoy dari Rp144,5 triliun. Rinciannya, segmen konsumer sebesar Rp75 triliun atau setara 46,5% dari total pembiayaan. 

Adapun segmen korporasi sebesar Rp36,7 triliun atau sekitar 22,8% dari total pembiayaan. Selanjutnya, segmen UMKM mencapai Rp36,8 triliun atau setara 22,9% dan sisanya segmen komersial Rp10 triliun atau sekitar 6,2%. 

Tak hanya itu, BSI juga tetap mampu menjaga kualitas pembiayaan. Terbukti dengan tren penurunan non performing financing (NPF) gross dari 3,23% pada semester I-2020 menjadi 3,11% pada semester I-2021. 

Untuk menjaganya, BSI mencadangkan cash coverage sebesar 144,07% sampai semester I-2021. Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) perseroanmencapai Rp216,36 triliun, naik 16,03% yoy dari semula Rp186,49 triliun. 

Dengan demikian, perseroan mencatatkan total aset sebesar Rp247,3 triliun hingga Juni 2021. Total aset naik 15,16% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp214,7 triliun.