BANKING EVERYWHERE: Neobank dan Sejarah Bank Digital (Part 1)
- Laporan khusus mengenai Banking Everywhere, khususnya neobank dan sejarah bank digital di dunia. Lapsus ini merupakan rangkaian analisis perbankan yang mengarah ke industri 4.0.
Banking Everywhere
BANKING EVERYWHERE -- Sangat menarik untuk mengulik sejarah munculnya bank dan sistem perbankan di dunia. Yang paling anyar adalah munculnya layanan digital banking dan bank digital. Kehadiran sistem perbankan ini menandai perubahan sistem politik, ekonomi dan teknologi yang terus dinamis.
Bank telah datang jauh dari kuil-kuil dunia kuno, tetapi praktik bisnis dasar mereka tidak berubah. Bank mengeluarkan kredit atau pinjaman kepada orang yang membutuhkannya, tetapi mereka menuntut bunga atas pembayaran kembali pinjaman. Bank juga melindungi uang para deposan.
Bank yang mula-mula berfungsi sebagai tempat penukaran uang, kemudian berubah menjadi tempat menyimpan uang. Tidak berhenti di situ, bank lalu berkembang fungsi untuk melakukan pinjaman, hingga kemudian bank menjalankan ketiga fungsi tersebut hingga masa sekarang ini.
- Resmi Pindah ke Kaltim, Inilah Tahapan Pembangunan IKN Mulai 2022-2045
- Bank BRI (BBRI) Rencanakan Buyback, Nilai Transaksi Capai Rp3 Triliun
- Dapat Fasilitas Pinjaman Dana Rp2,1 triliun, Ini Klarifikasi Dian Swastika Santosa
Bahkan saat ini, di mana perbankan digital dan pembiayaan menggantikan lokasi batu bata dan mortir tradisional, bank masih ada untuk melakukan fungsi utama tersebut.
Kini, dengan canggihnya teknologi semua akses konsumen ke bank berada dalam satu genggaman tangan. Teknologi smartphone telah mengantar evolusi perbankan menjadi lebih dekat, murah dan aman. Di masa depan, dengan kehadiran teknologi metaverse, transaksi perbankan pun bisa dilakukan di dua dunia: dunia nyata dan dunia virtual.
BANKING EVERYWHERE: Neobank dan Sejarah Bank Digital (1) Munculnya Bank
Kalau mau menoleh jauh ke belakang, sejarah perbankan ternyata setua peradaban manusia. Sejak manusia mengenal sistem sosial dan niaga, meski belum dikatakan sebagai sistem perbankan, orang-orang pada masa lalu sudah menggunakan mata uang berupa koin atau logam sebagai alat tukar, yang dapat secara luas didefinisikan sebagai bank.
Beberapa otoritas bahkan menyamakannya dengan segala jenis aktivitas intermediasi dengan menelusuri perbankan di masa Mesopotamia kuno, atau Irak saat ini.
Saat itu, kuil, istana kerajaan, dan beberapa rumah pribadi berfungsi sebagai fasilitas penyimpanan komoditas berharga seperti biji-bijian, yang kepemilikannya dapat dialihkan melalui tanda terima tertulis.
- Ini Desain Rumah yang Bakal Jadi Tren dan Banyak Dicari Tahun 2022
- BRI Ventures Gandeng Tokocrypto Luncurkan Blockchain Akselerator
- Mulai Konstruksi, Proyek Smelter Amman Mineral Ditargetkan Selesai 2023
Menurut Encyclopedia Britanica, ada catatan pinjaman oleh kuil Babel sejak tahun 2.000 Sebelum Masehi (SM) yang dianggap sebagai tempat penyimpanan yang sangat aman karena merupakan tempat suci yang diawasi oleh dewa, sehingga isinya diyakini terlindung dari pencurian.
Fakta bahwa sebagian besar kuil juga berfungsi sebagai pusat keuangan kota adalah alasan utama mengapa kuil-kuil itu digeledah selama perang di masa lalu.
Pada masa ini, jasa perbankan yang berhubungan dengan jual beli barang sifatnya masih sangat sederhana. Orang menggunakan koin sebagai sistem penukaran.
Umumnya, perusahaan pedagang pada zaman dahulu menyediakan jasa perbankan yang berhubungan dengan jual beli barang. Banyak juga dari prototipe bank awal ini berurusan dengan koin dan emas batangan, sebagian besar bisnis mereka adalah penukaran uang dan penyediaan koin asing dan domestik dengan berat dan kehalusan yang benar.
Sistem ini terus berlanjut ketika zaman kerajaan berkembang, dimana sistem fungsional diperlukan untuk mengumpulkan pajak dan mendistribusikan kekayaan. Koin dan logam akhirnya menggantikan uang kertas yang rapuh dan tidak permanen.
Menurut Ensiklopedia Sejarah Dunia, Julius Caesar, seorang kaisar Romawi, dalam salah satu dekrit yang mengubah hukum Romawi setelah pengambilalihannya, memberikan contoh pertama yang mengizinkan para bankir untuk menyita tanah sebagai pengganti pembayaran pinjaman atau utang mereka.
Dalam hal ini, Julius Caesar, yang juga kekasih Cleopatra telah melakukan pergeseran kekuatan monumental hubungan kreditur dan debitur. Saat itu, bangsawan bertanah tidak tersentuh. Mereka bisa mewariskan utang kepada keturunan sampai garis keturunan kreditur atau debitur mati.
Meski kemudian kekaisaran Romawi akhirnya runtuh, tetapi beberapa lembaga perbankan tetap hidup dalam bentuk bankir kepausan yang muncul di Kekaisaran Romawi Suci dan Ksatria Templar selama Perang Salib.
Ksatria Templar atau Knights Templar adalah ordo orang Kristen yang taat. Didirikan di Yerusalem antara tahun 1118 dan 1119, setelah Perang Salib Pertama (1096-1099).
Tugas utama mereka adalah melindungi orang Eropa yang bepergian ke Tanah Suci, Yerusalem. Namun kemudian dibubarkan pada tahun 1312 oleh Paus Clement V karena diduga melakukan praktik rahasia dan asusila.
Berkembang pesat di Italia, kata "bank" pun diambil dari kata bahasa Italia "banca" yang berarti "bangku" atau dalam bahasa Prancis "banque". Istilah ini merujuk pada para bankir Florence pada masa Renaisans di abad ke-14 yang melakukan transaksi dengan duduk di belakang meja penukaran uang.
Sementara perbankan, menurut Undang-Undang RI No. 14 tahun 1967 yang digantikan dengan UU No.7 tahun 1992 pasal 1 adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya di bidang keuangan, menarik uang dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.
Sedangkan menurut Keputusan SK Menkeu RI No. 792 tahun 1990, lembaga keuangan adalah semua badan usaha yang ada di bidang keuangan, di mana lembaga-lembaga tersebut melakukan penghimpunan dana, menyalurkan kepada masyarakat dan memberikan biaya investasi pembangunan.
BANKING EVERYWHERE: Neobank dan Sejarah Bank Digital (2) Bank Pertama di Dunia
Salah satu bank paling tua di dunia ada di Italia bernama Banca Monte Dei Paschi di Siena yang masih bertahan sampai sekarang sejak didirikan pada 1472 di Tuscan, Siena, Italia.
Bank ini dibentuk untuk menawarkan pinjaman kepada "orang miskin", dan segera memperluas operasinya ke seluruh negeri setelah Italia bersatu. Saat ini, Banca Monte adalah bank komersial dan ritel terbesar keempat di Italia.
Selain Banca Monte, ada Berenberg Bank yang juga dibentuk di Siena oleh Hand & Paul, kemudian Sveriges Riksbank yang dibentuk pada tahun 1668 di Stockholms, Swedia. Selanjutnya ada C. Hoare & Co yang dibentuk pada 1692 di Cheapside, London.
- Supaya COVID-19 Bisa Jadi Flu Biasa, Perhimpunan Dokter Paru Serukan 7 Imbauan
- Tax Amnesty II Ungkap Harta Wajib Pajak Senilai Rp5,46 Triliun dalam 3 Pekan
- 25 Ide Bisnis Rumahan dengan Prospek yang Menjanjikan Tahun 2022
Bank tua lainnya adalah Bankhaus Metzler yang dibentuk pada 1671 oleh Benjamin Metzler yang kemudian pindah ke Frankfurt.
Baru pada abad ke-16 inilah mata uang kertas pertama beredar sebagai alat tukar atau alat pembayaran resmi. Sebelum itu, bank-bank Eropa tidak berurusan dengan barang atau uang kertas melainkan koin emas dan perak batangan. Pada era ini muncul istilah "penulis uang" dan pandai emas yang bertugas memediasi debitur dan kreditur.
Yang pertama kali menginisiasi uang kertas adalah Stockholms Branco, atau Bank of Stockholm, didirikan pada tahun 1656 yang menjadi pendahulu dari Bank Swedia saat ini.
Uang kertas ini beredar jauh sebelum kemunculan Bank of England (BoE) pada tahun 1694 yang menjadi cikal bakal berbagai bank sentral di dunia hingga kini.
Di Asia, uang kertas terdokumentasi telah terjadi di Cina pada abad ke-9, ketika ada semacam wesel yang dikembangkan oleh pedagang, secara bertahap diubah menjadi uang kertas yang dikeluarkan pemerintah.
BANKING EVERYWHERE: Neobank dan Sejarah Bank Digital (3) Munculnya Bank Modern
Melansir Investopedia, munculnya sistem perbankan modern di beberapa negara Eropa dan AS salah satunya terjadi ketika ahli ekonomi Skotlandia Adam Smith memperkenalkan teori invisible hand pada tahun 1776 yang merupakan tahun kemerdekaan Amerika Serikat (AS).
Mengacu pada gagasannya tentang ekonomi yang diatur sendiri di luar negara, rentenir dan bankir berhasil membatasi keterlibatan negara di sektor perbankan dan ekonomi secara keseluruhan. Kapitalisme pasar bebas dan perbankan kompetitif ini menemukan lahan subur di Amerika Serikat ketika terjadi ekspansi politik kolonial Inggris ke negara itu.
Awalnya, ide Adam Smith tidak menguntungkan industri perbankan AS. Kehidupan rata-rata bank di sana adalah lima tahun, setelah itu sebagian besar uang kertas dari bank yang gagal bayar menjadi tidak berharga. Bank-bank yang disewa negara ini hanya dapat menerbitkan uang kertas terhadap koin emas dan perak yang mereka miliki sebagai cadangan.
- Resmi Pindah ke Kaltim, Inilah Tahapan Pembangunan IKN Mulai 2022-2045
- Bank BRI (BBRI) Rencanakan Buyback, Nilai Transaksi Capai Rp3 Triliun
- Dapat Fasilitas Pinjaman Dana Rp2,1 triliun, Ini Klarifikasi Dian Swastika Santosa
Kemudian, Alexander Hamilton, Menteri Keuangan AS pertama, yang dikenal sebagai Bapak Perbankan, mendirikan bank nasional AS (Bank of America) pada tahun 1783 yang menerima uang kertas anggota sehingga bank mengambang melalui masa-masa sulit.
Hamilton adalah "kaki tangan" Mayer Amschel Rothschild, yang mendirikan dinasti Rothschild dan kini memimpin perbankan dunia. Mereka menguasai perbankan di 40 negara di dunia sejak abad ke-17.
Setelah beberapa pemberhentian, permulaan, pembatalan, dan kebangkitan, bank nasional AS menciptakan mata uang nasional yang seragam dan mengatur sistem di mana bank-bank nasional mendukung catatan mereka dengan membeli sekuritas Treasury, sehingga menciptakan pasar yang likuid.
Periode aktivitas mereka umumnya telah berakhir pada paruh terakhir abad ke-19 ketika muncul Federal Reserve Bank (The Fed) pada tahun 1913 yang kemudian menjadi bank sentral AS, tetapi bukan milik pemerintah. Bank ini, terlepas dari kontroversialnya, didirikan untuk merespon kepanikan akibat krisis finansial tahun 1907.
Tugas The Fed, seperti sekarang ini, salah satunya adalah mengatur suku bunga.
The Fed, meski milik swasta, tetapi pengaruhnya sangat kuat dan menjadi bank sentral paling berpengaruh di dunia.
Suku bunga dan tenaga kerja The Fed merupakan kebijakan paling menentukan bagi kebijakan moneter dunia. The Fed kemudian menjelma menjadi "invisible hand" yang diramalkan Adam Smith yang kini menguasai dunia.
Keluarga Rothschild kemudian mengkuasi The Fed dan BoE untuk mengendalikan perputaran uang dunia sebagaimana cita-cita Rothschild muda.
Perubahan model dan bentuk bank terus terjadi dari waktu ke waktu seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan penemuan teknologi yang berpuncak pada munculnya industri 4.0 yang menandai babak baru kehidupan manusia modern hingga kini.
Baca juga: Bank Digital Dibahas Warganet di Twitter, Seperti Apa?