Bantah Beri THR Rp1,8 Juta, Gojek: Hubungan dengan Pengemudi Adalah Mitra!

JAKARTA - Gojek secara tegas membantah informasi tentang pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) senilai Rp1,8 juta kepada mitranya. Mereka menyatakan informasi itu sebagai hoaks. 

Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2021 Pasal 31 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 15, hubungan antara perusahaan aplikasi dan para pengemudi ojek daring (ojol) dianggap sebagai kemitraan.

Artinya hubungan tersebut bukan sebagai hubungan kerja konvensional seperti Perjanjian Kerja dengan Waktu Tertentu (PKWT), Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT), atau bentuk hubungan kerja lainnya. 

Perusahaan aplikasi seperti Gojek telah menjelaskan bahwa hubungan ini bersifat kolaboratif dan saling mendukung, bukanlah pola kerja dengan PKWT atau PKWTT.

Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pengemudi ojol, seperti yang disampaikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), merupakan imbauan. 

Hal ini menandakan bahwa pemberian THR kepada mitra-mitra merupakan dorongan atau anjuran, bukan suatu kewajiban yang diatur secara ketat oleh regulasi.

Meskipun demikian, perusahaan aplikasi dan mitra-mitra diharapkan untuk memperhatikan dan memahami pentingnya memberikan THR sebagai bentuk penghargaan dan dukungan terhadap para mitra yang telah berkontribusi dalam menjalankan aktivitas bisnis bersama.

• Tarif Listrik April-Juni 2024 Tetap, Pemerintah Perhatikan Daya Beli Masyarakat
• Langkah Pemerintah Hadapi Skandal Magang TPPO Jerman
• Menimbang Peluang Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061

Dalam konteks ini, penting bagi perusahaan aplikasi dan mitra-mitra untuk menjaga komunikasi yang baik dan transparan mengenai hak dan kewajiban masing-masing dalam kemitraan ini. 

Selain itu, penting juga untuk terus memperhatikan perkembangan regulasi terkait di bidang ketenagakerjaan dan transportasi guna memastikan bahwa hubungan antara perusahaan aplikasi dan mitra-mitra berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tetap mengutamakan keadilan serta keberlangsungan bisnis secara bersama-sama.

Tindakan ini mencerminkan kewajiban perusahaan untuk beroperasi dalam kerangka yang sesuai dengan regulasi yang berlaku, sambil tetap memperhatikan keberagaman situasi dan kebutuhan mitra-mitra mereka. 

Dengan memberikan fleksibilitas ini, Gojek memastikan bahwa keputusan terkait pemberian THR dapat disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan konkret dari setiap mitra, yang tentunya dapat berbeda-beda.

• Tarif Listrik April-Juni 2024 Tetap, Pemerintah Perhatikan Daya Beli Masyarakat
• Langkah Pemerintah Hadapi Skandal Magang TPPO Jerman
• Menimbang Peluang Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061

Gojek Tawarkan Solusi Lain

Gojek juga menggelar beberapa kegiatan lain dalam Program Swadaya untuk mendukung para mitra driver dalam menghadapi momen lebaran. 

Swadaya Mudik menjadi salah satu inisiatif yang menawarkan potongan harga khusus bagi mitra-mitra yang merencanakan perjalanan mudik menjelang Lebaran. 

Hal ini diharapkan dapat meringankan beban biaya transportasi bagi para pengemudi dan keluarganya yang ingin berkumpul di kampung halaman.

Selain itu program Bazar Swadaya Gojek menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau bagi mitra dan keluarganya. 

Dengan adanya bazar ini, diharapkan para mitra dapat memperoleh kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga dapat menghemat pengeluaran dalam persiapan menyambut Lebaran.

Gojek juga menghadirkan Mega Kopdar halal bi halal sebagai wadah silaturahmi yang hangat dan penuh kebersamaan. 

Acara ini dirangkai dengan berbagai kegiatan menarik dan hadiah bagi mitra dan keluarganya, guna mempererat ikatan antara Gojek dengan para mitra driver.