Kecemasan pada anak
Rumah & Keluarga

Bantu Anak Anda Atasi Trauma dengan 10 Cara Ini

  • Trauma pada masa kanak-kanak seperti terjadinya kekerasan, peristiwa berbahaya, atau mengancam jiwa seringkali menimbulkan respon negatif pada anak. Salah satunya adalah rasa takut yang bisa menjadi stres berkepanjangan.

Rumah & Keluarga

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Trauma pada masa kanak-kanak seperti terjadinya kekerasan, peristiwa berbahaya, atau mengancam jiwa seringkali menimbulkan respon negatif pada anak. Salah satunya adalah rasa takut yang bisa menjadi stres berkepanjangan. 

Penelitian menunjukkan bahwa dampak panjang dari trauma masa kanak-kanak dapat menyebabkan ketidakmampuan belajar, masalah hukum, ketidakmampuan untuk menjaga hubungan, tantangan akademis dan pekerjaan, serta masalah kesehatan fisik dan mental yang berkelanjutan.

Duygu Balan LPCC, Konselor klinis profesional mengatakan pada Psychology Today 10 cara membantu Anak mengatasi rasa trauma. 

1. Utamakan Keselamatan Anak

Setelah kejadian traumatis, bantulah anak Anda memahami bahwa itu bukan kesalahannya. Yakinkan mereka bahwa Anda akan melakukan segala daya Anda untuk menjaga mereka tetap aman.

2. Komunikasi Terbuka

Jawab semua pertanyaan mereka. Dorong anak Anda untuk membicarakan perasaannya dan memvalidasi emosinya.

3. Tetapkan Rutinitas Harian yang Konsisten 

Waktu tidur yang serupa, waktu makan yang teratur, dan ekspektasi yang jelas akan memperkuat rasa aman. Meskipun ini terdengar mendasar.

4. Ikuti Proses Anak

Sesuaikan dengan kebutuhan mereka dan biarkan mereka pulih sesuai kecepatan mereka sendiri sambil sebisa mungkin tetap melakukan rutinitas sehari-hari.

5. Turun ke Level Anak

Ingat, ketika berbicara dengan anak-anak, Anda bertubuh lebih besar dan mungkin terlihat mengintimidasi. Pertimbangkan untuk sejajar dengan mata anak Anda dan pastikan nada suara Anda tenang.

6. Bicaralah dalam Bahasa yang Dapat Anak Pahami

Pantau pilihan kata Anda dan gunakan frasa yang tidak terlalu rumit, pastikan apa yang Anda sampaikan adalah informasi yang benar, dan katakan pesan Anda tanpa menyalahkan.

7. Validasi Emosi Anak

 Validasi seperti, “Saya paham kamu merasa takut saat ini” akan membuat anak merasa didengar dan dilihat. Ini juga akan meningkatkan kemampuan mereka untuk menyebutkan emosi mereka.

8. Bacalah Buku dengan Pengalaman Serupa

Ada banyak sekali sumber, buku bergambar, buku pengembangan diri, dan buku yang membahas perjuangan seperti kesedihan, intimidasi, memiliki orang tua yang sakit, dan banyak lagi. 

Membaca buku yang sesuai dengan pengalaman mereka memungkinkan anak untuk mengeksplorasi diri dan memunculkan diskusi-diskusi.

9. Contohkan Manejemen Diri

Sebagai orang tua atau pengasuh, kita dapat mencontohkan teknik manajamen diri dan perhatian serta menormalkan emosi yang sulit sambil menunjukkan kepada mereka cara kita mengatasinya.

10. Ajari Teknik Menenangkan Diri

Bantu anak Anda menemukan strategi penanggulangannya sendiri dengan memberitah  mereka pada langkah-langkah sederhana namun efektif untuk mengatasi trauma, seperti berolahraga, berjalan-jalan di luar, mencoba yoga anak-anak, atau melakukan latihan pernapasan.