Bantu Dorong Tenaga Industri, Nadiem Makarim Luncurkan Rumah Vokasi
Peluncuran program secara daring ini dihadiri oleh Mendikbud Nadiem Anwar Makarim, sekaligus diikuti dengan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara Kemendikbud dengan pihak perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), dan Himpunan Kawasan Industri (HKI).
Nasional
JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Forum Pengarah Vokasi atau Rumah Vokasi hari ini, Rabu, 15 Juli 2020.
Forum tersebut diselenggarakan untuk mendorong link and match antara pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA).
Peluncuran program secara daring ini dihadiri oleh Mendikbud Nadiem Anwar Makarim, sekaligus diikuti dengan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara Kemendikbud dengan pihak perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), dan Himpunan Kawasan Industri (HKI).
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Nadiem mengatakan, sinergi antara pendidikan vokasi dengan para pelaku bisnis merupakan hal penting dan dapat diwadahi oleh Rumah Vokasi.
“Kemitraan strategis antara dunia industri harus dilakukan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang siap menyongsong masa depan. Rumah Vokasi menjadi wadah bagi para aktor untuk mewujudkan cita-cita tersebut,” ujarnya dalam konferensi daring.
Selaraskan Pendidikan
Rumah Vokasi, ujarnya, akan menjadi program penyelarasan lembaga dengan sejumlah kegiatan, yakni penyelarasan kurikulum dan proses pembelajaran; peningkatan kapasitas SDM vokasi, magang, praktik kerja lapangan (PKL), dan dosen/guru tamu; penyerapan lulusan, beasiswa, sertifikasi kompetensi, bantuan sarana dan prasarana; memperkenalkan teknologi dan proses kerja industri; serta riset terapan.
Nantinya, lanjut Nadiem, Rumah Vokasi menjadi sarana pemberian masukan, rekomendasi, dan fasilitator dalam mengembangkan pendidikan vokasi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan pendidikan vokasi.
“Pembentukan ekosistem ini menjadi program kemitraan dunia industri dan dunia kerja dengan dunia pendidikan,” kata Roslan.
Hingga saat ini, ujarnya, terdapat lebih dari 2.600 perusahaan yang sudah siap mendukung pengembangan vokasi.
Pengusaha Sambut Baik
Senada dengan Roslan, Ketua Umum Apindo Hariyadi B. Sukamdani pun mendukung misi pemerintah serta dunia usaha terlibat secara aktif dalam mengembangkan vokasi.
“Kami mendorong keterlibatan leading company di masing-masing sektor untuk memastikan program ini berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Hariyadi menambahkan, asosiasinya tengah memfokuskan pada penguatan pondasi technical and vocational education and training (TVET) berupa percepatan standarisasi dan pelatihan sertifikasi.
“Agar efektivitas vokasi semakin meningkat, sistem pendidikan harus berkaitan dengan ketenagakerjaan. Untuk itu, sertifikasi diperlukan karena berkaitan dengan sistem kompensasi atau skala upah, serta kompensasi berbasis kompetensi,” terangnya. (SKO)