<p>Ilustrasi jual beli di Toko Kelontong Sampoerna Retail Community (SRC) / Dok. SRC </p>
Nasional & Dunia

Bantu UMKM Bangkit, Sampoerna Lanjutkan Pelatihan Usaha

  • JAKARTA – Pemulihan dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga sektor swasta, akademisi, dan masyarakat. Untuk mengambil bagian ini, PT HM Sampoerna Tbk kembali melanjutkan estafet pembinaan UMKM. Seiring dengan perkembangan teknologi, program Sampoerna Untuk Indonesia (SUI) juga berfokus pada menyiapkan UMKM untuk bertransformasi ke dunia digital. […]

Nasional & Dunia
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Pemulihan dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga sektor swasta, akademisi, dan masyarakat. Untuk mengambil bagian ini, PT HM Sampoerna Tbk kembali melanjutkan estafet pembinaan UMKM.

Seiring dengan perkembangan teknologi, program Sampoerna Untuk Indonesia (SUI) juga berfokus pada menyiapkan UMKM untuk bertransformasi ke dunia digital. Apalagi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengakui, literasi digital UMKM saat ini masih rendah.

“Sebelum pandemi, kebanyakan pelaku usaha belum tertarik ke digital. Faktanya, UMKM yang bertahan saat krisis adalah mereka yang sudah lebih dulu memanfaatkan teknologi,” kata Airlangga dalam diskusi virtual, Selasa, 15 Desember 2020.

Merujuk data Kemenko Perekonomian, dari 64,2 juta UMKM di Indonesia, hanya 16% yang menggunakan e-commerce untuk memasarkan produk. Padahal, UMKM berkontribusi sebesar 61,07% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau setara dengan Rp8.573 triliun.

“Untuk itu, sebagai salah satu mitra pemerintah, kami secara konsisten menjalankan komitmen untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing UMKM,” kata Elvira Lianita, Direktur Sampoerna.

Dengan kontribusinya yang besar terhadap perekonomian nasional, UMKM juga menjadi sektor penyerap tenaga kerja terbesar. Tercatat, 97% tenaga kerja Indonesia berkecimpung di sektor ini.

UMKM juga telah teruji di berbagai situasi krisis ekonomi, di mana sektor ini menjadi yang paling resistan sekaligus pengungkit pertama roda perekonomian. Melalui pelatihan dari Sampoerna, pelaku usaha baik diharapkan memiliki daya saing dan ketahanan yang kuat melalui penguasaan teknologi.

Dalam hal digitalisasi UMKM, Sampoerna bersama dengan Kompas.com pada akhir 2019 telah melakukan survei terhadap UMKM binaan. Hasilnya menunjukkan, 64% pemilik Sampoerna Retail Community (SRC) dapat mengoperasikan aplikasi berbasis digital untuk membantu mendukung usahanya.

Dengan adaptasi digital tersebut, 81% di antara UMKM binaan Sampoerna berhasil meningkatkan pendapatan antara 25-100% di masa pandemi. (SKO)