Ilustrasi Gen Z.
Ekonomi Global

Banyak Gen Z Berpikir Cara Menjadi Kaya Adalah Menjadi Entrepreneur

  • Survei yang baru-baru ini dilakukan oleh Trend Talk menunjukkan data bahwa satu dari tiga Gen Z berpendapat bahwa cara terbaik untuk membangun kekayaan adalah melalui berwirausaha

Ekonomi Global

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Survei yang baru-baru ini dilakukan oleh Trend Talk menunjukkan data bahwa satu dari tiga Gen Z berpendapat bahwa cara terbaik untuk membangun kekayaan adalah melalui “semacam wirausaha,”.

Survei dilakukan terhadap 5 ribu Gen Z di India, Brasil, Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat.

Pemikiran ini tampaknya mulai menjauh dari pemahaman konvensional dimana orang-orang bisa kaya jika meniti tangga karier satu-persatu hingga berada di posisi puncak perusahaan. 

Saat ini, kaum muda juga semakin tidak tertarik pada impian mereka jika dilihat dari konteks memiliki rumah. Menghadapi pasar perumahan merupakan sebuah perjuangan yang berat dan untuk mendapatkan kenaikan gaji seringkali seseorang harus mencari pekerjaan baru.

Baca juga: 7 Ide Wirausaha untuk Gen Z dan Milenial yang Minim Modal

Pekerja junior biasanya lebih rentan secara ekonomi karena mereka memperoleh gaji yang lebih rendah di awal karier mereka. Ditambah dengan kenaikan biaya hidup dan harga barang-barang yang semakin mahal. Hal ini dapat menyebabkan banyak orang merasa tidak yakin atau bekerja terlalu keras untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Dengan upah yang mulai mampu mengimbangi laju inflasi, kemungkinan besar Gen Z berasumsi bahwa bekerja untuk diri mereka sendiri atau menjadi entrepreneur akan menghasilkan lebih banyak keuntungan dibandingkan bekerja untuk orang lain.

Dikutip TrenAsia.com dari The Fortune, para gen Z ini juga mengambil contoh dari generasi lain yang gagal dalam sistem konvensional ini. Hal ini seperti yang dikatakan Marcie Merriman, pemimpin wawasan budaya dan strategi pelanggan EY Americas.

“Apa yang mereka lihat adalah perusahaan-perusahaan akan melakukan pengurangan, mengambil langkah-langkah untuk menjaga profitabilitas mereka dalam sekejap,” katanya. 

“Mereka telah melihat hal ini terjadi pada orang tua mereka, mereka telah melihat hal tersebut terjadi pada generasi milenial, dan dalam beberapa tahun terakhir, banyak dari mereka yang mengalaminya sendiri.” lanjutnya.

Hal ini membuat Generasi Z memiliki rasa tidak percaya terhadap perusahaan di tengah resesi yang terjadi. Tak sedikit pula Gen Z yang merasa jaman sudah berubah tak seperti di masa orang tua mereka hidup dulu. Mereka juga takut akan masa depan keuangan terlebih biaya pensiun terus naik dari waktu ke waktu.