Banyak Proyek IKN Berhenti di Groundbreaking
- Perkembangan pembangunan proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara belum sejalan dengan deretan groundbreaking yang dilaksanakan selama ini. Tak banyak groundbreaking yang berlanjut sampai ke tahap pembangunan.
Nasional
JAKARTA—Perkembangan pembangunan proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara belum sejalan dengan deretan groundbreaking yang dilaksanakan selama ini. Tak banyak groundbreaking yang berlanjut sampai ke tahap pembangunan.
Hal itu diungkapkan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait. Ara, sapaan akrabnya, mengaku gusar dengan sejumlah investor yang belum merealisasikan pembangunan meski telah groundbreaking di IKN.
Groundbreaking adalah peletakan batu pertama atau upacara peresmian dimulainya sebuah proyek konstruksi. “Yang groundbreaking banyak, tapi yang bangun sedikit,” ujarnya di Jakarta, Selasa, 21 Januari 2025, dikutip dari Antara.
Informasi yang dihimpun TrenAsia.com, sejauh ini sudah ada delapan tahap groundbreaking sejak groundbreaking perdana pada September 2023. Goundbreaking kedelapan dilakukan 25 September 2024 dengan melibatkan investor asal China, Delonix Bravo Investment. Mereka berencana membangun hotel, apartemen, kantor dan pusat perbelanjaan.
Gandeng Investor Malaysia
Awal tahun ini, Badan Otorita IKN ancang-ancang menggelar groundbreaking kesembilan dengan menggamit investor dari Malaysia, Citadel. Citadel rencananya membangun hotel, perkantoran, restoran, serta permukiman. Total nilai groundbreaking disebut mencapai Rp6,5 triliun.
Maruarar mengatakan pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap pengusaha yang terlibat dalam proyek IKN. Salah satu hal yang akan dipastikan yakni kesanggupan dalam melanjutkan proyek.
Ara menyebut pengusaha akan diberi kesempatan melanjutkan proyek jika menyatakan kesanggupan. “Tapi akan diberi deadline. Kalau tidak sanggup ya diberikan ke yang lain,” ujar Ara.
Pemerintah sendiri baru saja meneken anggaran Rp48,8 triliun untuk pembagunan IKN lima tahun ke depan. Mayoritas anggaran bakal digunakan untuk pembangunan gedung parlemen hingga instansi yudikatif beserta infrastruktur penunjang.
Baca Juga: 7 Proyek Prestisius Emaar, Investor UEA yang Dirayu Masuk IKN
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan dana Rp 48,8 triliun merupakan pendanaan untuk pembangunan IKN tahap dua yakni 2025-2029. “Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa sudah disetujui anggaran untuk kelanjutan Pembangunan IKN Rp 48,8 triliun,” kata AHY.
Besaran anggaran tersebut bisa dibilang jauh dibanding penganggaran pada periode Presiden Joko Widodo. Pada 2022-2024 saja, pemerintah menginvestasikan dana Rp89 triliun di IKN. “Kami laporkan saat tahap awal 2022-2024 APBN telah menginvestasikan Rp89 triliun,” ujar Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono.
Basuki menguraikan dana itu dipakai untuk membangun jalan tol menuju IKN, 47 menara hunian, saluran air minum, sanitasi, embung, kolam retensi, dan kantor pemerintahan. Selain itu, anggaran dipakai untuk membangun sarana peribadatan, mulai dari masjid, gereja, hingga basilika. Proyek-proyek itu dikerjakan Kementerian PUPR.
Sementara itu, ada dana Rp58,41 triliun di luar kas negara yang dipakai untuk pembangunan IKN. Uang itu berasal dari investasi perusahaan swasta yang sudah groundbreaking sampai September 2024. “Progresnya sekarang ada beberapa yang sudah jalan, ada yang sudah selesai,” ujarnya.