<p>Warga mengantre saat operasi pasar digelar Sugar Group Companies bersama Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk Stok Pangan di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, belum lama ini. Sugar Group Companies mendukung penuh program Bulog dalam Gerakan Stabilisasi Pangan dengan menjamin ketersediaan bahan pangan gula selama 7 hari di 35 titik pasar untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten. Sugar Group Companies menyediakan 10 ton gula setiap harinya di 5 titik pasar. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Makroekonomi

Bapanas Buka Suara Soal Harga Gula di Ritel Modern Naik, jadi Rp16.000 per Kg

  • Menurut panel harga pangan Bapanas, rata-rata harga gula konsumsi di tingkat konsumen secara nasional pada hari ini, 9 November 2023, pukul 12:44 WIB, sebesar Rp16.160 per kilogram.

Makroekonomi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) secara resmi menetapkan penyesuaian harga gula konsumsi di kisaran Rp16.000 hingga Rp17.000 per kilogram, terutama untuk ritel modern.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa, mengungkapkan bahwa penyesuaian harga gula sebesar Rp17.000 per kilogram berlaku khusus di wilayah Maluku, Maluku Tengah, Pulau Papua, dan wilayah 3TP (tertinggal, terluar, terpencil dan pedalaman. 

Sementara itu, kata Ketut dalam keterangan resmi pada Kamis, 09 November 2023, untuk harga gula di tingkat ritel untuk wilayah lainnya disesuaikan menjadi Rp16.000 per kilogram.

Ketut menjelaskan bahwa penyesuaian harga gula dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga dalam negeri. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga gula di pasar global yang berdampak pada pasokan dan harga dalam negeri.

“Relaksasi ini diberlakukan mengingat harga gula sudah berada di atas HAP. Fleksibilitas ini akan terus dievaluasi secara berkala sampai harga gula kembali ke level wajar," ujar Ketut.

Mengacu Peraturan Baran Pangan Nasional (Perbadan) No. 17/2023 perubahan Perbadan 11 Tahun 2022, pemerintah telah menetapkan harga acuan penjualan (HAP) untuk gula pasir di tingkat konsumen sekitar Rp14.500 - Rp15.500 per kilogram. 

Ketut mengatakan bahwa penyesuaian HAP gula tersebut sudah wajar dengan mempertimbangakan harga gula di produsen, harga gula internasional, biaya kemasan dan biaya distribusi.

Dijelaskan bahwa dampak dari El Nino menyebabkan produksi gula dalam negeri diproyeksikan hanya mencapai 2,2-2,3 juta ton, lebih rendah dari perkiraan awal sekitar 2,6 juta ton.

Sementara itu, realisasi impor gula kristal mentah (GKM) mencapai 180.000 ton atau sekitar 22,61% dari kuota impor tahun ini. Realisasi impor gula kristal putih (GKP) mencapai 126.941 ton atau 58,82%.

Ketut mengungkapkan bahwa realisasi impor yang rendah disebabkan oleh beberapa perusahaan pemegang kuota impor gula yang belum melaksanakannya. Harga gula yang tinggi di pasar internasional membuat pemegang kuota impor kesulitan menjual gula di dalam negeri sesuai dengan HAP sebelumnya, yang berkisar antara Rp14.500 hingga Rp15.500 per kilogram.

"Jadi selain optimalisasi penyerapan dalam negeri dan percepatan importasi, diusulkan adanya fleksibilitas harga penjualan di tingkat konsumen. Ke depan pelaku usaha ritel bisa menjual gula konsumsi dengan harga Rp16.000 per kilogram," tutur Ketut.

Sebagai tambahan, menurut data dari panel harga pangan Bapanas, rata-rata harga gula konsumsi di tingkat konsumen secara nasional pada hari ini, 9 November 2023, pukul 12:44 WIB, adalah Rp16.160 per kilogram.