Baran Energy, Tesla Powerwall Rasa Lokal
JAKARTA – Produk teknologi energi baru dan terbarukan dari PT Aldebaran Rekayasa Cipta (Baran Energy) berhasil lulus uji coba dan kini telah dimanfaatkan sebuah resor di kawasan Puncak, Bogor. Baran Energy, sebuah perusahaan teknologi energi terbarukan asal Indonesia sebelumnya telah resmi diluncurkan pada pertengahan tahun lalu, namun baru selesai melewati banyak uji kelayakan sebelum akhirnya […]
JAKARTA – Produk teknologi energi baru dan terbarukan dari PT Aldebaran Rekayasa Cipta (Baran Energy) berhasil lulus uji coba dan kini telah dimanfaatkan sebuah resor di kawasan Puncak, Bogor.
Baran Energy, sebuah perusahaan teknologi energi terbarukan asal Indonesia sebelumnya telah resmi diluncurkan pada pertengahan tahun lalu, namun baru selesai melewati banyak uji kelayakan sebelum akhirnya resmi dapat beroperasi. Menurut Victor Wirawan, CEO sekaligus pendiri Baran Energy, produknya sudah dapat digunakan masyarakat umum.
“Kami berharap, teknologi bisa menjadi sebuah terobosan di tengah semakin merosotnya cadangan energi fosil di dunia,” katanya pada media (08/02).
Cara kerja Baran Energy sama dengan powerwall yang sudah ada sebelumnya, yakni panel surya yang bertugas mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Setelah dikonversi, energi listrik dapat langsung dialirkan ke peralatan rumah tangga, seperti lampu, mesin cuci, AC, kipas angin, dan sebagainya.
Jika energi listrik yang dikonversi melampaui kebutuhan listrik rumah tangga, maka listrik akan ditampung oleh baterai (power storage system) sebagai cadangan energi yang dapat digunakan sewaktu-waktu. Baran Energy dapat digunakan untuk rumah tinggal, tempat usaha, industri menengah, perkantoran, restoran, dan lainnya.
Masa Depan Listrik Indonesia
“Teknologi bisa dimanfaatkan untuk wilayah-wilayah terisolir yang tidak terjangkau oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kami pastikan, teknologi Baran Energy ini akan menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia dalam waktu dekat. Pemakaian juga dipastikan juga akan sangat masif.”
Sebelumnya, teknologi serupa telah banyak dikeluarkan oleh perusahaan teknologi, seperti Tesla, LG, Nissan, BMW, dan masih banyak lagi. Tesla telah mengeluarkan produk energi alternatif ini sejak April 2015, yang dinamakan Tesla Powerwall.
Teknologi baterai surya macam Baran Energy atau Tesla Powerwall adalah produk penyimpanan lithium-ion khusus yang terbuat dari baterai lithium nikel mangan oksida kobalt (NMC). Jenis ini adalah salah satu teknologi baterai lithium-ion yang paling umum dan baterai LFP dikenal karena kepadatan energinya yang tinggi meskipun jumlah energi yang dapat disimpan bersifat relatif terhadap ruang fisik yang diambil dan juga tingkat keamanan.
Ada dua cara utama untuk mengevaluasi kinerja baterai surya adalah Depth of Discharge (DoD) atau kedalaman debit dan efisiensi bolak-balik. Secara umum, baterai dengan kedalaman debit yang lebih tinggi dianggap sebagai produk dengan kualitas lebih baik. Tesla Powerwall menawarkan kedalaman pembuangan 100 persen, angka ini mencerminkan kimia baterai yang sangat aman dan canggih.
Sedangkan efisiensi pulang pergi adalah ukuran dari kehilangan listrik karena pengisian dan pemakaian baterai. Semakin tinggi persentase efisiensi, semakin efisien baterai mampu mengubah listrik yang masuk menjadi listrik yang disimpan dan kemudian kembali menjadi listrik yang dapat digunakan.