<p>PT Barata Indonesia (Persero) / Facebook @ptbarata</p>
Nasional
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – PT Barata Indonesia (Persero) resmi mengantongi izin dari Bea Cukai Jawa Timur untuk mendirikan Pusat Logistik Berikat (PLB) Barata Indonesia. Perusahaan ini pun merupakan BUMN pertama di Gresik yang mengantongi izin pendirian kawasan PLB.

Nantinya PLB tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 10.128 meter persegi milik Barata Indonesia, yang terletak di Kantor Pusat, Gresik, Jawa Timur. Dengan adanya PLB ini, maka perseroan dapat melakukan efisiensi serta memanfatkan kawasan tersebut guna menunjang kinerja perusahaan, terutama untuk produk-produk ekspor Barata Indonesia.

Direktur Pemasaran Barata Indonesia, Sulistyo Handoko menjelaskan bahwa izin PLB tersebut memiliki dampak yang signifikan bagi perseroan. Sebab dengan adanya PLB tersebut Barata Indonesia dapat melakukan cost saving sehingga berdampak pada peningkatkan arus kas perusahaan.

“Kehadiran PLB sangat diharapkan dapat menghemat cashflow perusahaan di tengah dampak pandemi COVID-19. Kami juga berharap fasilitas ini dapat memberikan manfaat sekaligus penghematan bagi para pelaku usaha khususnya di Gresik, Jawa Timur dalam rangka menurunkan biaya logistik serta menurunkan efisiensi biaya atas dwelling time,” ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa 22 September 2020.

Di sisi lain Kepala Bidang Fasilitas Kepabean dan Cukai Jawa Timur I, Basuki Suryanto menyatakan komitmennya dalam mendorong pemulihan ekonomi dengan menggalakkan pemberian fasilitas di bidang kepabean, salah satunya PLB.

“Dengan pemberian fasilitas kepada Barata Indonesia diharapkan mampu mendorong kegiatan perdagangan dan industri nasional baik secara langsung maupun tidak langsung,”ujar Basuki.

Nilai Investasi dan Peluang Bisnis

Manajemen Barata Indonesia melalui Divisi Business Development menjelaskan PLB ini menyedot biaya investasi Rp3,5 miliar. PLB ini akan menampung banyak komponen dan subsistem seperti komponen turbin pembangkit listrik, material pengecoran, besi baja hingga steel structure.

Selain itu, lokasi PLB juga dapat dimanfaatkan sebagai pusat penerimaan barang untuk diolah serta dimanufaktur lebih lanjut. Pengolahan itu dilakukan baik oleh Barata maupun perusahaan manufaktur lainnya di Jawa Timur.

Barata Indonesia berharap dengan adanya PLB ini dapat mempercepat rantai logistik. Sehingga menjadi lebih efisien serta mampu meningkatkan kapasitas industri manufaktur di Jawa Timur. Terutama dalam rangka penyerapan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Salah satunya peluang dalam proyek stategis nasional Kilang Pertamina yang akan dibangun di Tuban.