Barito Renewables (BREN) Resmi Akuisisi Dua PLTB Ini Seharga Rp72,8 Miliar
- Akuisisi dua PLTB oleh Barito Renewables (BREN) bertujuan untuk mendongkrak bisnis energi baru terbarukan (EBT).
Korporasi
JAKARTA – PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melalui anak usahanya PT Barito Wind Energy (Barito Wind) berhasil merampungkan akuisisi dua Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB). Akuisisi itu bertujuan untuk mendongkrak bisnis energi baru terbarukan (EBT) milik Prajogo Pangestu ini.
Direktur BREN Merly, menyampaikan Barito Wind telah melakukan akuisisi terhadap dua PLTB milik PT UPC, yaitu Sukabumi Bayu Energi dan Lombok Timur Bayu Energi, dengan total transaksi senilai US$ 4,68 juta atau sekitar Rp72,8 miliar.
Apabila dirinci, lanjut Merly, Barito Wind membeli sebanyak 19.364 saham atau mewakili 51% saham PLTB Sukabumi dari UPC Renewables Asia IV Limited (Asia IV) dan UPC Sukabumi (HK) Ltd (Sukabumi HK) dengan harga US$ 1,55 juta.
- Bangun Pabrik Bus dan Truk Listrik Rp180 Miliar, Saham VKTR ‘Nyetrum’
- Sukses Akselerasi Peremajaan Sawit di Riau, PalmCo akan Terapkan Kemitraan Plasma di Kalimantan
- Eselon I dan Eselon II BUMN, Resmi Gunakan Mobil Listrik sebagai Kendaraan Dinas
“Perseroan juga membeli utang (development loan participation) PLTB Sukabumi dari PT UPC Renewables Indonesia (UPCRI) sebesar US$ 312,3 ribu dan US$ 2,18 juta dari UPC Renewables Ltd (UPCRL),” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Kamis, 4 Januari 2024.
Berkaitan dengan akuisisi PLTB Lombok, lanjut Merly, anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT), yang dimiliki konglomerat Prajogo Pangestu, membeli sejumlah 10.200 saham, mencakup 51% kepemilikan saham, dengan nilai transaksi sebesar US$ 3,12 juta.
“BREN melalui BWE (Barito Wind) mengambil alih saham PLTB dari PT UPC Renewables Asia VII Limited (Asia VIII) dan UPC Lombok (HK) Ltd (Lombok HK) yang bertindak selaku penjual,” jelanya.
Serupa dengan transaksi PLTB Sukabumi, BREN juga membeli utang PLTB Lombok dari UPCRI sebesar US$ 8,96 ribu dan US$ 171,35 ribu dari UPCRL. Kedua akusisi ini, tambah Merly,untuk mengembangkan usaha dan memperkuat posisi bisnis grup perseeroan di bidang EBT.
Merly menyampaikan transaksi tersebut bukan merupakan transaksi afiliasi. Sebab para penjual pembangkit listrik tenaga angin itu tidak terafiliasi dengan perseroan, anggota direksi, dewan komisaris, maupun pemegang saham utama atau pengendali perseroan.
“Transaksi itu juga bukan transaksi material karena nilainya tidak mencapai 20% dari ekuitas BREN berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2023. Jika dibandingkan antara total aset PLTB Sukabumi dan Lombok dibagi dengan total aset perseroan, tidak mencapai 20%,” ujarnya.
Perlu diketahui, rampungnya akuisisi dua PLTB tersebut, menandai penyelesaian keseluruhan transaksi BREN, yang sebelumnya telah menyelesaikan akuisisi PT UPC Sidrap Bayu Energi Tahap II (Sidrap 2) pada 15 Desember 2023, dengan nilai sebesar US$ 5,17 juta atau setara Rp 80,5 miliar.
Berdasarkan data IDX Mobile pada penutupan perdagangan Rabu, 3 Januari 2023, saham BREN ditutup melemah 0,33% atau Rp7.575 per saham dari harga pembukaan Rp7.600 per saham.
Tercatat, rentang pergerakan harga saham Prajogo Pangestu ini berada di kisaran Rp7.500 hingga Rp7.650 per saham. Sementara untuk kapitalisasi pasar atau market cap BREN berada di level Rp1.020 triliun.