Baru 2 Pekan, Suzume Tembus 700.000 Penonton di Indonesia
- Film besutan Makoto Shinkai itu telah ditonton lebih dari 700.000 warga Indonesia sejak penayangan perdananya 8 Maret 2023.
Gaya Hidup
JAKARTA—Suzume no Tojimari sukses besar di Indonesia. Film besutan Makoto Shinkai itu telah ditonton lebih dari 700.000 warga Indonesia sejak penayangan perdananya 8 Maret 2023. Hingga kini Suzume masih diputar di sejumlah bioskop dalam negeri.
Jumlah penonton yang mencengangkan ini pun mendapatkan apresiasi Makoto Shinkai. Dia bahkan sampai berterima kasih pada para penonton di Indonesia menyusul larisnya film bikinannya. “Terima kasih banyak fan di Indonesia!” cuit Makoto Shinkai di Twitter, Kamis 23 Maret 2023.
Cuitan itu merespons pengumuman CBI Pictures selaku distributor Suzume pada Rabu 22 Maret 2023. CBI Pictures menyatakan sudah ada lebih dari 700.000 orang yang menonton Suzume di Indonesia. Pengumuman itu tepat dua pekan sejak film tayang perdana 8 Maret. “Sudah Sudah 700.000++ peluk bangku kuning dan kejar Daijin,” cuit CBI Pictures.
Tingginya antusiasme penonton Indonesia terhadap Suzume sudah terlihat sejak hari-hari awal pemutaran. Pada 14 Maret atau satu pekan penayangan film, Suzume sudah ditonton sekitar 400.000 orang. Jumlah itu meningkat menjadi lebih dari 500.000 penonton pada hari ke-10 penayangan. Kini film berdurasi dua jam 34 menit itu sudah ditonton lebih dari 700.000 orang.
- Ancol Gratiskan Tiket Masuk bagi Pengunjung Selama Ramadan 2023, Catat Syaratnya!
- Akses Mudah, Ini Cara ke Mal Senayan City dengan Transportasi Umum
- 5 Menu yang Wajib Ada di Meja Saat Sahur
Suzume sendiri telah mendapatkan respons positif di Jepang dan masuk jajaran film dengan keuntungan terbesar sejak kali pertama ditayangkan di negara asalnya November 2022. Film ini berpusat pada remaja 17 tahun bernama Suzume Iwato.
Dia memulai perjalanan di Kyushu usai bertemu lelaki muda yang sedang mencari pintu. Ia kemudian menemukan satu pintu tua yang berdiri tegak di tengah reruntuhan. Pintu itu seakan terlindung dari bencana apa pun yang terjadi dan menghancurkan sekelilingnya.
Saat ia membuka pintu tersebut, kehancuran pun mulai terjadi di sekelilingnya. Hal itu membuat Suzume harus menutup pintu portal untuk mencegah bencana berlanjut. Itu adalah awal perjalanannya ke seluruh penjuru Jepang untuk mengunci pintu-pintu pembawa bencana.