Baru 6 Bulan, SKK Migas Raup Penerimaan Rp140 Triliun
- SKK Migas mencatat penerimaan negara hulu migas sebanyak US$9,7 miliar atau setara Rp140 triliun pada semester I-2022.
Nasional
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat penerimaan negara hulu migas sebanyak US$9,7 miliar atau setara Rp140 triliun pada semester I-2022.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, jumlah itu sudah mencapai 97,3% dari target yang diinginkan pada APBN 2022 yaitu sebesar US$9,95 miliar atau sekitar Rp149 triliun.
"Di tengah situasi perekonomian nasional yang belum pulih, serta masih terkendalanya operasional hulu migas akibat pandemi COVID-19, industri hulu migas tetap mampu memberikan penerimaan negara yang optimal," kata Dwi dalam konferensi pers capaian dan kinerja hulu migas semester I-2022, dikutip Minggu, 17 Juli 2022.
- Yuk Intip 4 Fakta Jalan Tol Pertama di Sumatra
- Nilai Pengembangan Capai Rp56 Triliun, Bandara Kualanamu Siap jadi Hub Internasional
- Untuk Mendapat Prototipe KF-21 Indonesia Harus Lunasi Pembayaran Dulu
Dwi menambahkan lebih lanjut bahwa terkait realisasi dan lifting masih cenderung rendah dibandingkan dengan target APBN yang seharusnya. Alasannya karena adanya unplanned shutdown dan mundurnya penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) hulu migas.
Proyek yang dimaksud Dwi yakni Jambaran Tiung Biru dan Tangguh Train 3 yang telah dimasukkan dalam perhitungan pada penyusunan target lifting di APBN 2022.
Hingga semester I-2022, SKK Migas mencatatkan ada enam proyek hulu migas yang diselesaikan dari total 12 proyek pada 2022. Lebih lanjut Dwi mengaku optimistis dalam upaya penemuan cadangan migas melalui pengeboran sumur eksplorasi.
Hal ini didukung oleh success ratio pengeboran sumur eksplorasi di Indonesia yang beberapa tahun terkahir mencatatkan keberhasilan yang tinggi.
Hingga Juni 2022 ada sebanyak tiga sumur yang menghasilkan discovery dan satu sumur tidak ada discovery atau success ratio yang mencapai 75%.